Meskipun bebas dari kemiskinan, sekitar 115 juta penduduk Indonesia, atau 45 persen populasi negara ini, belum mencapai keamanan ekonomi dan gaya hidup kelas menengah, menurut laporan terbaru Bank Dunia.
Itu Aspirant Indonesia – Memperluas kelas menengah Laporan yang diterbitkan pada hari Kamis menekankan perlunya mengadopsi kebijakan yang tepat sehingga calon kelas menengah dapat mencapai keamanan ekonomi kelas menengah.
Anggota dari “calon kelas menengah” adalah mereka yang tidak miskin namun belum mencapai keamanan ekonomi, dengan pengeluaran antara Rp 532.000 (US$39,1) dan Rp 1,2 juta per orang per bulan.
Sementara itu, kelas menengah terdiri dari masyarakat Indonesia yang mampu secara ekonomi dan mempunyai peluang kecil untuk jatuh ke dalam kemiskinan atau kerentanan, dengan pengeluaran antara Rp 1,2 juta dan Rp 6 juta per orang per bulan.
“Memiliki kebijakan yang tepat dapat membuka potensi pembangunan Indonesia dan mendorong negara ini menuju status berpenghasilan tinggi,” kata Penjabat Direktur Bank Dunia untuk Indonesia, Rolande Pryce, di Jakarta pada acara peluncuran laporan tersebut.
Penguatan kebijakan dan administrasi perpajakan, serta perluasan basis pajak, akan diperlukan untuk membiayai investasi pembangunan, tambahnya.
Dalam pidato pengukuhannya pada bulan Oktober 2019, Presiden Joko “Jokowi” Widodo menyampaikan visi bangsa untuk menjadi negara maju dengan produk domestik bruto (PDB) termasuk lima besar di dunia dan tingkat kemiskinan hampir nol persen.
Direktur Regional Bank Dunia untuk Pertumbuhan, Keuangan dan Kelembagaan Hassan Zaman mengatakan untuk menumbuhkan kelas menengah, Indonesia perlu menciptakan lebih banyak lapangan kerja dengan gaji yang lebih baik yang didukung oleh sistem yang kuat untuk menyediakan pendidikan berkualitas dan cakupan kesehatan universal.
“Menumbuhkan kelas menengah memerlukan reformasi untuk memperbaiki lingkungan bisnis guna menciptakan lapangan kerja yang baik, investasi pada keterampilan yang diperlukan, dan sistem perlindungan sosial yang dapat melindungi dari guncangan,” kata Zaman.
Laporan tersebut menyebutkan bahwa Indonesia telah mencapai kemajuan luar biasa dalam pengentasan kemiskinan selama 15 tahun terakhir, dan saat ini mencapai di bawah 10 persen. Selama periode ini, kata laporan itu, kelas menengah di negara ini tumbuh dari 7 persen menjadi 20 persen dari populasi.
Laporan tersebut menyoroti bahwa PDB Indonesia pada tahun 1967 adalah US$657 per orang, menjadikannya salah satu negara termiskin di dunia. Selama 50 tahun berikutnya, katanya, pertumbuhan rata-rata sebesar 5,6 persen per tahun dan PDB per kapita kini enam kali lebih tinggi, yaitu hampir $4.000.