Parlemen Thailand akan memilih perdana menteri pada 13 Juli

6 Juli 2023

BANGKOK – Ketua DPR Wan Muhamad Noor Matha yang juga Presiden Parlemen menetapkan 13 Juli sebagai tanggal pemilihan Perdana Menteri Thailand ke-30.
Namun, ketua baru mengatakan dia tidak bisa mengatakan berapa banyak putaran pemungutan suara yang diperlukan jika pemimpin Move Forward dan calon PM Pita Limjaroenrat gagal memperoleh 376 suara yang disyaratkan pada upaya pertama.

Wan Noor, yang terpilih sebagai Ketua DPR pada hari Selasa, mengatakan kepada wartawan keesokan harinya tentang persiapan sesi pemungutan suara PM.

Wan Noor mengatakan dia melapor ke kantornya pada hari Rabu untuk mengadakan pembicaraan dengan Sekretaris Jenderal DPR Pornpit Phetcharoen tentang tugasnya sebagai Ketua DPR dan persiapan untuk rapat DPR berikutnya.

Wan Noor mengatakan dia mengharapkan perintah kerajaan secara resmi menunjuknya sebagai ketua dan presiden parlemen dalam satu atau dua hari ke depan.

Pada tanggal 12 Juli, katanya, ia akan mengadakan rapat DPR bagi para anggota parlemen untuk berdebat dan memberikan suara mengenai apakah DPR harus bertemu dua atau tiga kali seminggu.

Wan Noor mengatakan dia berbicara dengan Ketua Senat Pornpetch Wichitcholchai tentang pemilihan PM dan mereka berdua sepakat untuk mengadakan sidang bersama pada pukul 9.30 pagi pada tanggal 13 Juli untuk memilih PM berikutnya.

Sementara itu, Ketua DPR mengakui, besar kemungkinan Pita tidak akan memperoleh 376 suara yang dibutuhkan dalam satu kali sidang untuk terpilih menjadi perdana menteri.

Jika hal itu terjadi, katanya, ia akan berkonsultasi dengan kedua Dewan Parlemen tentang apa yang harus dilakukan selanjutnya.

Konstitusi mewajibkan perdana menteri dipilih melalui mayoritas sederhana yang terdiri dari 500 anggota parlemen dan 250 senator, atau setidaknya 376 suara.

Karena koalisi delapan partai yang dipimpin oleh Pita memiliki 312 anggota parlemen, calon PM akan membutuhkan hingga 64 suara dari senator – jika kandidat tersebut tidak mendapatkan suara dari anggota parlemen di luar koalisi.

“Jika kandidat tidak memperoleh 64 suara lagi, putaran pemungutan suara berikutnya harus diadakan. Saya tidak bisa mengatakan berapa putaran lagi yang harus dilakukan,” katanya.

Ia menambahkan, piagam tersebut hanya mensyaratkan diadakannya pemungutan suara sampai calon PM memperoleh 376 suara, tanpa merinci berapa kali atau calon baru harus diajukan.

“Saya tidak bisa mengatakan apa yang akan terjadi di masa depan, tapi yang paling penting adalah kita mendapatkan perdana menteri untuk menjalankan negara ini,” tambah Wan Noor.

Dia mengatakan ketua majelis tidak dapat menetapkan syarat apa pun, namun jumlah sesi pemungutan suara harus diputuskan oleh mayoritas anggota parlemen dan senator pada hari pemungutan suara.

Ia menambahkan, jika anggota parlemen dan senator tidak memenuhi kuorum pada hari itu, maka pemungutan suara tidak dapat dilaksanakan.

Pada akhirnya, jika ternyata calon PM dari partai politik tidak memperoleh suara yang cukup, maka pihak luar dapat dicalonkan untuk mendapatkan suara PM tersebut, tambahnya. Namun, kandidat ini juga harus memperoleh suara dari dua pertiga dari 500 anggota parlemen dan 250 senator.

Wan Noor mengatakan bahwa pada 12 Juli, dua anggota parlemen baru dari partai akan dilantik. Mereka akan menggantikan anggota parlemen Partai Persatuan Bangsa Thailand yang mengundurkan diri dan anggota parlemen Partai Move Forward yang didiskualifikasi.

keluaran sgp pools

By gacor88