24 Oktober 2019
Tiongkok menuduh AS menggunakan saluran lain dalam perselisihan mereka yang sedang berlangsung.
Kementerian Luar Negeri mengkonfirmasi pada hari Rabu bahwa ketidakhadiran delegasi Tiongkok dalam Kongres Luar Angkasa Internasional di Washington disebabkan oleh masalah visa, dan mendesak Amerika Serikat untuk tidak “mempersenjatai” visa untuk menghambat kerja sama internasional yang normal.
Juru bicara kementerian Hua Chunying mengatakan pada konferensi pers harian bahwa AS tidak mengeluarkan visa untuk delegasi tersebut tepat waktu, dan menambahkan bahwa Tiongkok menyerahkan daftar pelayan tersebut ke AS pada bulan Juli dan wawancara visa di Kedutaan Besar Amerika pada bulan Oktober juga dilakukan. 12.
Namun ketua delegasi masih belum memiliki visa ketika kongres dimulai, kata Hua. Hal ini menyebabkan delegasi Tiongkok tidak bisa menghadiri pembukaan Kongres Astronautika Internasional, kata Hua.
Beberapa delegasi Tiongkok lainnya juga tidak mendapatkan visa, tambahnya.
Tiongkok selalu mempromosikan kerja sama multilateral dalam eksplorasi ruang angkasa dan berpartisipasi aktif dalam konferensi tersebut setiap tahun, kata Hua.
“Saya kehilangan badan antariksa penting di panel ini. Dimana Tiongkoknya?” Para peserta rapat pleno kongres yang berlangsung selama seminggu tersebut mengajukan pertanyaan tersebut ke puncak sistem pemungutan suara panel dan menuntut jawaban.
Pada upacara pembukaan, Wakil Presiden AS Mike Pence menyatakan bahwa negaranya hanya akan “bekerja sama dengan negara-negara yang berpikiran sama dan mencintai kebebasan saat kita memimpin umat manusia menuju garis depan terakhir”.
Komentarnya yang dipolitisasi menimbulkan reaksi balik dari para hadirin ketika sekitar 200 orang dari komunitas luar angkasa AS menandatangani surat yang mengecam Pence, yang menurut mereka pencantumannya bertentangan dengan misi kerja sama global Kongres.
Masalah visa yang dihadapi delegasi Tiongkok hanyalah “puncak gunung es”, kata Hua.
Selama beberapa waktu, katanya, AS telah menolak visa, menunda pemrosesan permohonan visa dan mencabut visa jangka panjang bagi cendekiawan, pelajar, pengusaha, dan ilmuwan Tiongkok, dan bahkan menggeledah dan melecehkan mereka.
Tindakan seperti itu menggagalkan pertukaran antar masyarakat yang normal antara Tiongkok dan Amerika Serikat serta melanggar keamanan dan hak sah serta kepentingan personel Tiongkok yang terlibat, katanya.
AS telah berulang kali mengabaikan kewajiban internasional dan mengganggu pertukaran internasional yang normal, kata Hua, seraya menyerukan Washington untuk dengan tulus memikirkan dan secara serius memperbaiki kesalahannya.