7 Juli 2023
JAKARTA – Berharap untuk memperkuat hubungan Indonesia dengan Papua Nugini, Presiden Joko “Jokowi” Widodo memulai perjalanan satu hari ke Port Moresby pada hari Rabu untuk bertemu dengan mitranya dari PNG, Perdana Menteri James Marape, di mana keduanya membahas lebih lanjut kerja sama di bidang perdagangan dan perdagangan. pendidikan yang lebih tinggi.
Pertemuan singkat Jokowi tersebut terjadi sebagai perkembangan terkini dalam upaya Indonesia untuk memperkuat hubungan dengan negara-negara kepulauan Pasifik, sebuah usaha yang juga semakin populer di kalangan negara-negara besar yang ingin menegaskan pengaruh mereka di wilayah yang disengketakan.
Ditemani beberapa pejabat tinggi bidang perekonomian Jakarta, Jokowi juga bertemu dengan Gubernur Jenderal PNG Bob Dadae dan beberapa pengusaha dalam Forum Bisnis Indonesia-PNG yang pertama.
Sejak menjadi presiden Kelompok Dua Puluh (G20) tahun lalu, Jakarta telah bertekad untuk menjadi suara bagi negara-negara selatan, termasuk dengan mengundang perwakilan Forum Kepulauan Pasifik (PIF) untuk menyampaikan kepentingan mereka kepada para pemimpin dunia lainnya. lanskap geopolitik yang sangat tegang.
Misi ini ditegaskan kembali tahun ini pada masa kepemimpinan Jakarta di ASEAN, ketika Menteri Luar Negeri Retno LP Marsudi mengatakan dalam pidato tahunannya bahwa “Indonesia (berusaha) mendekatkan Pasifik dengan dunia” melalui berbagai cara, termasuk melalui kerja sama ekonomi, investasi, dan hubungan internasional. acara unggulan regional, Forum ASEAN-Indo-Pasifik.
“Papua Nugini adalah tetangga dekat kita, sahabat baik dan mitra strategis Indonesia di Pasifik,” kata Jokowi, Senin sebelum penerbangan.
Pada hari Rabu, Jakarta mengatakan Jokowi dan Marape melakukan pertemuan tête-à-tête selama 35 menit sebelum mengadakan pertemuan bilateral yang dihadiri oleh Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Pandjaitan, Menteri Investasi, Bahlil Lahadalia dan Menteri Perdagangan. terlibat. Menteri Zulkifli Hasan.
Sebelumnya pada bulan Maret, mantan Menteri Luar Negeri PNG Justin Tkatchenko bertemu dengan Menteri Luar Negeri Indonesia di Jakarta, di mana keduanya mengumumkan komitmen mereka untuk memulai negosiasi perjanjian perdagangan preferensial (PTA) dan investasi di sektor energi, telekomunikasi, dan farmasi.
“Di akhir pertemuan bilateral (Jokowi dan Marape), Presiden Jokowi dan Perdana Menteri Marape menyaksikan penandatanganan Nota Kesepahaman mengenai kerja sama pendidikan tinggi yang ditandatangani oleh (Retno) dan Menteri Pendidikan Tinggi PNG Don Poyle,” ungkapnya. kata pemerintah.
Penerbangan Jokowi ke Papua Nugini juga merupakan peluncuran layanan langsung baru Citilink dari Denpasar ke Port Moresby, yang dipandang sebagai langkah untuk meningkatkan hubungan ekonomi kedua negara.
“Pembukaan jalur internasional ini merupakan momen bersejarah bagi kedua negara karena sudah lama ditunggu-tunggu oleh warga PNG yang ingin berwisata ke Indonesia, khususnya Bali (tanpa melewati Manila atau Singapura),” Presiden Citilink kata Dewa Kadek Rai dalam keterangannya, Minggu.
Meskipun terdapat fokus yang kuat pada peningkatan hubungan ekonomi antara kedua negara, kunjungan Jokowi tidak kebal terhadap ketegangan politik di tingkat lokal dan regional.
Wilayah Papua di Indonesia, yang terkoyak oleh gerakan separatis selama beberapa dekade karena keterbelakangan pembangunan, berbatasan dengan PNG, dimana kelompok pendukung separatis tetap setia pada gerakan separatis.
Ketidakstabilan politik ini terus memburuk dalam beberapa bulan terakhir karena penculikan seorang pilot Selandia Baru selama 5 bulan, dan tampaknya telah dirasakan di PNG karena adanya laporan pejabat Port Moresby yang melarang bendera pembebasan Papua Barat di kota tersebut sebelum kedatangan Presiden. .
Indonesia berupaya membina hubungannya dengan PNG karena kedekatan budaya masyarakatnya dengan penduduk asli Papua, yang diperbolehkan melintasi perbatasan dengan lebih mudah dibandingkan penduduk lainnya.
Jokowi sedang dalam perjalanan ke Papua untuk membahas perjalanannya ke luar negeri, seperti yang telah berulang kali dilakukannya selama masa kepresidenannya.
Selain itu, tekad Jakarta untuk menjalin hubungan dengan negara kepulauan Pasifik ini tidak lepas dari ketegangan geopolitik antara Amerika Serikat dan Tiongkok yang kini terjadi di kawasan Indo-Pasifik. Dengan posisi geografis yang strategis dan sumber daya alam yang melimpah, Washington berupaya memikat negara-negara kepulauan Pasifik dengan insentif diplomatik dan keuangan, sementara perusahaan-perusahaan Beijing telah meningkatkan proyek infrastruktur, termasuk pertambangan dan pelabuhan di negara-negara kepulauan tertentu.
Sebelum kunjungan Jokowi ke PNG, Port Moresby menyambut baik kunjungan bersejarah Perdana Menteri India Narendra Modi dan Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken pada bulan Mei, yang mana pada kunjungan tersebut PNG menandatangani perjanjian pertahanan yang memungkinkan Washington memiliki akses militer ke pelabuhan dan bandaranya. . .
Namun, Indonesia telah berulang kali memperingatkan agar tidak melihat kepulauan Pasifik melalui kacamata berbasis persaingan, dan bukannya mendorong kerja sama ekonomi yang saling menguntungkan.