27 Juli 2022
KOTA GEORGE – Dengan semakin sedikitnya peternak yang beternak kambing saat ini, harga daging kambing lokal diperkirakan akan lebih mahal dalam beberapa bulan mendatang.
Penjual daging kambing Abdul Kader Mohd Hasan (81) memperkirakan harga akan naik ketika permintaan daging meningkat selama periode Deepavali.
Untuk saat ini, satu kg daging kambing dihargai R65.
“Pasokan daging kambing lokal mengalami penurunan karena kini semakin sedikit peternak lokal yang beternak kambing.
“Saya sekarang menjual daging kambing dan domba impor yang harganya lebih murah dibandingkan daging kambing lokal.
“Satu kg daging kambing impor dari Selandia Baru dan Australia dijual dengan harga RM55 dan banyak diminati pengunjung pasar,” ujarnya saat ditemui di pasar Chowrasta kemarin.
Penjual daging kambing lainnya, Mohd Baqir Habib, mengatakan masyarakat kini jarang membeli daging segar lokal karena harganya lebih mahal.
Muhammad Riyaaz Syed Ibrahim, Direktur Restoran Hameediyah, mengatakan meski harga bahan baku naik, pelanggannya tidak keberatan membayar makanan berkualitas di restoran tersebut.
“Di antara hidangan favorit kami adalah daging kambing dan betis domba, yang merupakan produk terlaris kami.
“Kami menggunakan daging kambing impor beku dibandingkan daging lokal segar, dan harganya antara RM8 dan RM50, tergantung ukurannya,” katanya.
Ditanya apakah akan ada kenaikan harga masakan daging kambing, Muhammad Riyaaz mengatakan akan ada kenaikan harga tidak hanya untuk daging kambing tetapi semua jenis makanan.
“Akhir tahun ini akan dinaikkan, namun manajemen memutuskan untuk mempertahankan harga yang ada untuk saat ini agar tidak membebani pelanggan kami,” ujarnya.
Di PETALING JAYA, wakil presiden Asosiasi Pemilik Restoran India Malaysia (Primas) C. Krishnan mengatakan kari daging kambing atau varuval daging kambing sekarang menjadi barang mewah di restoran.
“Harga daging kambing lokal bisa mencapai RM75 per kg.
Itu sebabnya sebagian besar restoran menggunakan yang impor dan beku, yang harganya hanya antara RM40 dan RM50 per kg, katanya.
Pengunjung, kata Krishnan, harus membayar antara RM15 dan RM18 untuk seporsi kari daging kambing yang diolah dengan daging beku, dan RM25 per porsi untuk daging kambing segar lokal.
“Harganya sudah naik dan beberapa restoran tidak menjual sama sekali, atau hanya menawarkan daging kambing sebagai menu spesial.”
Penjual daging A. Ahmad mengatakan margin keuntungannya dari penjualan daging kambing beku dari Australia turun drastis pasca kenaikan harga.
“Harganya sekarang RM65 per kg dari sebelumnya antara RM35 dan RM38,” ujarnya.
Meski daging kambing termasuk barang yang diawasi di pasar basah, Ahmad mengatakan harga yang ditetapkan otoritas lebih rendah dibandingkan harga di pemasok sehingga menyebabkan penjual seperti dia merugi.
Mohd Affindi Saad, yang memelihara kambing dan domba di Pengkalan Chepa, mengatakan bahwa daging kambing masih dijual dengan harga sekitar RM40 per kg di Kelantan, namun lebih mahal di Lembah Klang karena permintaan yang lebih tinggi.
“Masyarakat di Lembah Klang harus membayar RM50 hingga RM60 per kg untuk daging kambing,” katanya, seraya menambahkan bahwa seekor kambing dengan berat di bawah 30kg dijual seharga RM1.000 untuk berbagai kesempatan.
“Ada yang membeli dan memeliharanya untuk kemudian dijual juga,” ujarnya.