21 Desember 2022
PHNOM PENH – Meskipun musim hujan tradisional telah berakhir, badai petir hebat selama dua hari membasahi penduduk provinsi Kampot dan Preah Sihanouk, kata pemerintah setempat di sana.
Ma Kreung, direktur eksekutif Palang Merah Kampot, mengatakan kepada The Post bahwa sejak malam tanggal 17 Desember, angin muson timur laut semakin kuat dengan badai hujan yang melanda kota Bokor dan distrik Banteay Meas dan Kampong Trach di provinsi Kampot dan merusak total 1.200 rumah. . , sembilan sekolah dan satu tempat tinggal para biksu.
Badai petir dilaporkan bahkan menenggelamkan empat perahu nelayan, meski tidak ada korban jiwa atau cedera serius yang dilaporkan, menurut Kreung.
“Saat ini, pasukan kepolisian kami sedang melakukan perbaikan darurat di rumah warga yang terkena dampak dan materi donasi diberikan kepada keluarga yang terkena dampak untuk meringankan kesulitan kehidupan sehari-hari mereka,” tambahnya.
Ia melanjutkan, kondisi cuaca di provinsi tersebut hingga sore hari tanggal 19 Desember tenang, namun suhu masih relatif sejuk yaitu 20 derajat Celcius.
Di provinsi Preah Sihanouk, pemerintah provinsi kembali mengimbau warga untuk terus memantau perkembangan cuaca, terutama para nelayan dan mereka yang tinggal di wilayah Koh Rong, yang diminta untuk menghentikan sementara pekerjaan dan bepergian dengan perahu.
Gubernur kota Koh Rong Nuon Bunthol mengatakan kepada The Post bahwa pada tahap ini badai petir masih melanda wilayah pesisir yang mengakibatkan gelombang besar, itulah sebabnya pihak berwenang mengeluarkan larangan mengarungi perairan bagi operator kapal wisata dan nelayan, yang diperingatkan untuk melakukan hal tersebut. tinggal. waspada karena ganasnya laut dan ombak yang besar.
“Saat ini, warga kami diminta untuk menghentikan navigasi dan penangkapan ikan serta tetap aman di rumah dan mengikuti informasi prakiraan cuaca dari para ahli,” tambahnya.
Ia melanjutkan, meski terjadi badai petir selama dua hari, namun rumah warga Kota Kong Rong tidak terkena dampaknya, meski ribuan rumah warga di Distrik Prey Nop rusak.
Y Thearin, gubernur distrik Prey Nop, mengatakan kepada The Post bahwa badai petir selama dua hari menyebabkan kerusakan parah pada hampir 2.000 rumah di lima komune: Teuk Thla, Teuk La’ak, Samaki, Veal Rinh dan Choeung Kor, namun tidak ada warga yang terluka atau hidup mereka berada dalam bahaya.
“Saat ini kondisi badai petir sudah tenang dan petugas kepolisian kami sedang membantu perbaikan rumah sebagian warga,” imbuhnya.
Kementerian Sumber Daya Air dan Meteorologi memperkirakan angin muson timur laut akan tetap aktif hingga akhir pekan dan masyarakat yang tinggal di wilayah pesisir harus tetap waspada karena hujan lebat dan kondisi laut yang berbahaya.
Berdasarkan data Polri tentang bencana alam tahun 2022 yang diperoleh The Post, tahun lalu hujan badai menyebabkan dua kematian dan 44 luka-luka, sedangkan petir menewaskan 68 orang dan melukai 36 lainnya.