Jepang Merencanakan Pedoman untuk Sumber Daya Manusia Terampil AI

8 Agustus 2023

TOKYO – Kementerian Perekonomian, Perdagangan dan Industri telah menyusun pedoman baru bagi perusahaan untuk mengembangkan sumber daya manusia yang terampil dalam penggunaan kecerdasan buatan generatif.

Meskipun keterampilan komunikasi disebut-sebut sebagai hal yang diperlukan untuk memanfaatkan AI generatif sepenuhnya, pedoman ini memperingatkan agar tidak terlalu bergantung pada teknologi, dengan memperhatikan pentingnya etika dan pendidikan.

Jepang kekurangan staf dengan keahlian di bidang AI atau analisis data. Kementerian ini bertujuan untuk membantu perusahaan mencapai transformasi digital dengan mendorong penggunaan AI secara tepat melalui pedoman tersebut.

Pada hari Senin, kementerian merilis versi revisi Standar Keterampilan Digital, yaitu seperangkat pedoman untuk pengembangan sumber daya manusia yang menguraikan keterampilan dan aspek lain di bidang digital.

Pedoman tersebut menyatakan bahwa kebangkitan AI generatif memerlukan perubahan dalam cara pekerjaan dilakukan, dan menyatakan bahwa “kemampuan untuk mempelajari berbagai hal secara kritis akan menjadi lebih penting dari sebelumnya.” Untuk memberikan instruksi yang tepat dan mendapatkan respons yang tepat dari AI, pedoman ini memerlukan peningkatan kemampuan berkomunikasi atau verbalisasi, termasuk dalam bahasa Jepang.

Ketika tugas-tugas sederhana berkurang berkat penggunaan AI generatif, pedoman tersebut menyatakan bahwa “peran yang sangat kreatif yang hanya dapat dilakukan oleh manusia akan meningkat,” memperkirakan bahwa kemampuan untuk merancang layanan sesuai dengan kebutuhan pelanggan dan semangat kewirausahaan akan menjadi lebih penting. menjadi .

Di sisi lain, pedoman tersebut menyatakan adanya kekhawatiran bahwa ketergantungan yang berlebihan pada AI akan menyebabkan hilangnya kesempatan bagi karyawan untuk mendapatkan pengalaman dan berkembang, sehingga memerlukan pertimbangan langkah-langkah seperti pelatihan karyawan.

Pedoman tersebut juga mencatat bahwa penggunaan AI generatif “terkait erat dengan risiko seperti kebocoran informasi, dan etika serta pemikiran yang berbudaya adalah hal yang penting,” sehingga mendorong perusahaan untuk mengembangkan pedoman mereka sendiri.

Ada banyak kekhawatiran mengenai penggunaan AI generatif, termasuk pelanggaran hak cipta. Pemerintah bermaksud untuk menyusun pedoman terpisah mengenai risiko dan tindakan pencegahan pada akhir tahun ini.

Perusahaan-perusahaan Jepang tertinggal dibandingkan perusahaan-perusahaan di luar negeri dalam penggunaan AI generatif. Menurut survei yang dilakukan Boston Consulting Group Inc., meskipun rata-rata 40% perusahaan di dunia telah memperkenalkan AI generatif, hanya 24% perusahaan Jepang yang telah menerapkannya.

Ada juga kekurangan sumber daya manusia di bidang digital. Dalam Peringkat Daya Saing Digital Global 2022 yang diterbitkan oleh International Institute for Management Development, Jepang berada di peringkat ke-29 di antara 63 negara yang disurvei.

Sejalan dengan revisi pedoman tersebut, pemerintah berencana untuk menambahkan soal-soal generatif terkait AI ke dalam ujian perizinan nasional yang disebut Ujian Paspor Teknologi Informasi, yang menguji pengetahuan dasar di bidang digital, mulai tahun fiskal 2024.

pengeluaran hk hari ini

By gacor88