18 November 2019
Thailand adalah sekutu perjanjian tertua Amerika di Asia Tenggara.
Thailand dan Amerika Serikat menandatangani perjanjian pertahanan untuk mewujudkan stabilitas, kemakmuran, dan keberlanjutan di kawasan Indo-Pasifik “dalam mendukung tatanan internasional yang inklusif dan berbasis aturan”.
Pernyataan Visi Bersama AS-Thailand 2020 memajukan Strategi Pertahanan Nasional AS tahun 2018 dan tujuan strategi nasional 20 tahun Thailand “dengan menegaskan kembali komitmen bersama kami terhadap aliansi pertahanan yang telah lama ada”, menurut pernyataan yang dikeluarkan oleh Kedutaan Besar AS di Bangkok pada hari ini. Minggu. “Ini memperkuat hubungan khusus dengan fokus pada kemajuan jangka panjang dari kepentingan bersama dan nilai-nilai bersama, sekaligus mendorong kerja sama keamanan yang mampu menghalangi atau bertindak tegas untuk menghadapi tantangan bersama di masa depan,” tambah pernyataan itu.
Para akademisi mengatakan langkah ini menegaskan kembali kebijakan AS yang menempatkan kerja sama pertahanan, ekonomi dan lainnya di atas demokrasi dan hak asasi manusia.
Titipol Phakdeewanich, dekan Fakultas Ilmu Politik Universitas Ubonratchathani, mengatakan aliansi pertahanan menunjukkan bahwa pemerintah AS tidak memprioritaskan demokrasi dan hak asasi manusia.
“Ini menunjukkan bahwa hubungan AS-Thailand didasarkan pada kepentingan bersama terkait pertahanan, ekonomi, dan bidang kerja sama lainnya daripada mendorong demokrasi,” ujarnya.
Baik Uni Eropa maupun Amerika telah berkompromi dalam hal demokrasi sejak Thailand mengadakan pemilihan umum pada bulan Maret, meskipun militer masih memiliki pengaruh yang besar terhadap politik Thailand, katanya.
Sebelum pemilu, negara-negara Barat tidak sepenuhnya terlibat dengan pemerintah bekas junta setelah kudeta tahun 2014.
Ketika ditanya apakah AS bertujuan untuk melawan pengaruh Tiongkok terhadap Thailand dan Asean, Titipol mengatakan hal itu tidak mungkin menjadi tujuan utama karena Thailand dan AS telah lama bekerja sama di bidang pertahanan.
Pernyataan Kedutaan Besar AS mengatakan pengaturan yang dapat dioperasikan dan kompatibel antara Departemen Pertahanan AS dan Kementerian Pertahanan Thailand akan secara aktif melibatkan sekutu lain dan mitra yang berpikiran sama untuk mengatasi tantangan keamanan di kawasan Indo-Pasifik. “Seperti yang ditunjukkan oleh aliansi pertahanan selama 65 tahun, Amerika Serikat dan Thailand bersama-sama menjadi lebih kuat,” demikian pernyataan Kedutaan Besar AS.
“Aliansi Perjanjian Pertahanan, yang didirikan berdasarkan Perjanjian Pertahanan Kolektif Asia Tenggara tahun 1954, dan kemudian diperluas berdasarkan Komunike Thanat-Rusk tahun 1962, mendukung keamanan regional dan global dengan meningkatkan kesiapan, fleksibilitas dan ketahanan. Hubungan khusus antara Amerika Serikat dan Thailand, berdasarkan rasa saling menghormati dan kepentingan bersama, memfasilitasi kawasan Indo-Pasifik yang stabil, sejahtera, bebas, terbuka, inklusif, dan berkelanjutan melalui peningkatan akses timbal balik dan kerja sama keamanan,” bunyi pernyataan itu. Sebagai sekutu utama AS di luar NATO, kedua belah pihak menyadari pentingnya kelanjutan kerja sama keamanan, termasuk pendidikan dan pelatihan, peningkatan kapasitas, interoperabilitas, dan modernisasi lembaga pertahanan dan keamanan untuk memperkuat aliansi pertahanan AS-Thailand. , pernyataan itu berbunyi.
Aliansi tersebut mendukung peran kepemimpinan Thailand di ASEAN dan forum keamanan internasional lainnya untuk memajukan kepentingan bersama dan memperkuat tatanan internasional berbasis aturan, tambah pernyataan kedutaan AS.
AS dan Thailand mengakui dan berupaya menjunjung sentralitas Asean dan peran penting arsitektur keamanan regional yang dipimpin Asean, termasuk Forum Regional Asean dan Pertemuan Menteri Pertahanan Asean-Plus, “dalam mendorong rasa saling percaya dan membangun kepercayaan di kawasan. perdamaian dan stabilitas”.
Pernyataan itu mengatakan kedua pihak menegaskan kembali pentingnya aliansi perjanjian pertahanan untuk abad ke-21. “Kami mencatat bahwa hubungan pertahanan melengkapi semua elemen hubungan kita yang lebih luas, termasuk hubungan diplomatik, ekonomi dan budaya yang kuat. Kami berkomitmen untuk memperkuat semua kemitraan penting ini untuk mencapai perdamaian yang lebih besar di kawasan Indo-Pasifik dan sekitarnya,” demikian pernyataan Kedutaan Besar AS.