17 Februari 2022
DHAKA – Seperti halnya jam kerja, harga kebutuhan pokok Ramadhan seperti minyak nabati, buncis, kacang polong kering, kurma dan gula mulai meningkat menjelang bulan suci Ramadhan meskipun ada impor yang lebih tinggi.
Namun alasan kenaikan harga pada tahun ini nampaknya merupakan alasan baru: tren peningkatan harga komoditas di pasar dunia, yang disebabkan oleh penurunan produksi di negara-negara pengekspor dan tingginya biaya pengiriman, menurut para pedagang dan importir.
Impor data dari Rumah Adat Chattogram juga mendukungnya.
Antara bulan Desember tahun lalu dan bulan Januari tahun ini, rata-rata biaya impor minyak sawit yang dikeluarkan oleh pelabuhan mencapai Tk 109,980 per ton dan biaya impor minyak kedelai Tk 118,149 per ton. Setahun sebelumnya, masing-masing sebesar Tk 69.860 dan Tk 73.899 per ton.
Selama periode tersebut, rata-rata biaya impor gula adalah Tk 51.332 per ton, naik 25,9 persen dibandingkan tahun lalu.
Demikian pula, biaya impor rata-rata buncis meningkat sebesar 16,8 persen tahun-ke-tahun menjadi Tk 54.320 per ton selama periode tersebut.
“Tidak ada tanda-tanda kekurangan pasokan barang-barang Ramadhan seperti buncis, kacang polong, dan gula – stoknya cukup,” kata Rafikul Islam, importir dan pedagang grosir di pasar Khatunganj Chattogram, salah satu pusat komoditas terbesar di negara tersebut.
Impor semua komoditas penting kecuali minyak nabati meningkat sebesar 5 hingga 30 persen dalam tujuh bulan pertama tahun fiskal, menurut data dari Rumah Pabean Chattogram.
Lebih dari 9,16 lakh ton minyak nabati, termasuk minyak mentah, minyak kedelai, dan minyak sawit olahan, diimpor melalui pelabuhan Chattogram dalam tujuh bulan hingga Januari, turun 9,8 persen dibandingkan tahun lalu.
Antara Juli tahun lalu dan Januari tahun ini, sekitar 1,44 lakh ton buncis dan sekitar 3,05 lakh ton kacang polong kering diimpor. Setahun sebelumnya, jumlah impornya masing-masing sebesar 1,33 lakh ton dan 2,92 lakh ton.
Sekitar 4,13 lakh ton gula diimpor, meningkat 35,4 persen tahun-ke-tahun, menurut Chattogram Custom House.
Sekitar 49.350 ton kurma, yang merupakan komoditas Ramadhan yang tidak dapat dinegosiasikan, dibawa ke negara tersebut selama periode tersebut, naik 7,2 persen dari tahun sebelumnya.
Namun pengecer tiba-tiba melakukan lebih banyak pesanan sebelum pedagang grosir mengingat Ramadhan, sehingga menyebabkan sedikit kenaikan harga barang di pasar grosir, kata Islam.
Di Bangladesh, Ramadhan akan dimulai pada 2 April.
Namun, biaya impor komoditas juga meningkat akhir-akhir ini.
Misalnya, Islam mengeluarkan biaya sebesar Tk 40,326 per ton untuk mengimpor kacang polong kering pada bulan Januari, yang merupakan peningkatan sebesar 37,6 persen dari tahun sebelumnya.
Demikian pula, biaya impor buncis tahun lalu adalah Tk 46.000 per ton; tahun ini Tk 54.126 per ton, ujarnya.
Akibatnya, harga seluruh komoditas penting mulai naik.
Harga grosir minyak kedelai naik sebesar Tk 350 per maund (sekitar 37,3 kilogram) menjadi sekitar Tk 6.100 dalam sebulan.
Demikian pula, harga minyak sawit kini sekitar Tk 5.600 hingga Tk 5.650 per mauund, peningkatan sekitar Tk 400-Tk 420 dalam sebulan.
Harga gula, komoditas penting lainnya, kini dijual pada Tk 2.660 – Tk 2.680 per buah, dari Tk 2.600 pada bulan lalu.
Harga grosir buncis meningkat sebesar Tk 150 per maund menjadi sekitar Tk 2.150. Demikian pula, kacang polong kering dijual dengan harga Tk 20-30 per massa, lebih tinggi sekitar Tk 1.700 per massa.