india akan mengimpor 1 juta ton beras dari India karena kekhawatiran El Niño

19 Juni 2023

JAKARTA – Pemerintah telah setuju untuk mengimpor 1 juta ton beras dari India dalam sebuah langkah yang dianggap perlu untuk menjamin kecukupan pasokan makanan pokok di tengah meningkatnya risiko buruknya panen tahun ini.

Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan mengatakan beras tersebut akan dikirim setelah cadangan Indonesia habis.

“Kita harus mengimpor beras, betapapun tidak populernya beras, ambillah inisiatif,” kata Zulkifli, Kamis seperti dikutip dari Antara. Kompas.comdan mengakui bahwa impor beras seringkali ditentang oleh petani lokal.

Menteri mengatakan pemerintah berupaya menjaga harga beras tetap stabil di tengah potensi dampak fenomena iklim El Niño tahun ini yang dapat memperburuk hasil panen.

Cuaca panas dan kering yang menyebabkan El Niño diperkirakan akan mengancam produksi pangan di seluruh Asia.

“Kalau harga (naik) saat El Niño, kita harus punya stok yang cukup (untuk menurunkannya lagi). Makanya saya tandatangani nota kesepahaman dengan India untuk 1 juta ton yang bisa kita peroleh kapan saja,” kata Zulkifli.

Pada akhir bulan Mei, Zulkifli menentang impor bawang putih meskipun ada seruan dari Badan Pangan Nasional (Bapanas) untuk mengurangi kenaikan harga di tengah rendahnya stok bawang putih secara nasional. Dia mengatakan negara harus mengurangi ketergantungannya pada barang impor dan lebih memilih produsen lokal.

“Kami ingin ekspor. Jangan sampai kita terbiasa mengimpor barang. Kita harus mengurangi segala impor yang dapat menghambat perekonomian kita,” kata Zulkifli kepada wartawan, seperti dikutip dari Antara Laju.

Sebelum kesepakatan dengan India, pemerintah telah memesan total 500.000 ton beras dari sejumlah negara termasuk Vietnam, Thailand, dan Pakistan sejak Desember 2022.

Menurut Bapanas, Indonesia memperkirakan akan mengimpor sekitar 2 juta ton beras tahun ini.

Rencana impor pemerintah membuat para petani kebingungan. Petani kecil di Jawa Timur dan Jawa Tengah menceritakan Jakarta Post pada tanggal 27 Maret mereka menentang rencana tersebut, dengan mengatakan bahwa hal tersebut akan memberikan tekanan pada harga di tingkat petani.

Para petani menghadapi masalah dalam beberapa bulan terakhir, termasuk kenaikan harga pupuk yang sebagian disebabkan oleh masalah pasokan akibat perang Ukraina.

Beberapa ahli mendesak pemerintah untuk tidak mengimpor beras dan menunggu hingga Agustus untuk mendapatkan gambaran yang lebih jelas mengenai produksi negara tahun ini.

Pengadaan beras mungkin akan lebih sulit dari biasanya karena beberapa negara, termasuk Vietnam, berupaya membatasi ekspor komoditas tersebut.

Vietnam baru-baru ini mengumumkan bahwa mereka hanya akan mengekspor 4 juta ton beras per tahun pada tahun 2030, turun dari 7,1 juta ton saat ini.

Badan Urusan Logistik (Bulog) mengatakan pihaknya tidak khawatir dengan perubahan kebijakan ekspor Vietnam karena negara-negara produsen lainnya, seperti India, Pakistan, Thailand dan Myanmar, dapat dengan mudah memenuhi stok dalam negeri. Bisnis.com dilaporkan.

Result SGP

By gacor88