19 Juni 2023
DHAKA – Hingga 17,95 persen wilayah pesisir Bangladesh akan tenggelam pada akhir abad ini akibat perubahan iklim, kata Menteri Lingkungan Hidup Md Shahab Uddin hari ini.
Menteri juga mengatakan bahwa proyeksi kenaikan permukaan laut saja akan menurunkan produksi beras di Bangladesh sebesar 5,8 persen hingga 9,1 persen.
Hal itu disampaikan Menteri di parlemen hari ini dengan mengacu pada data penelitian.
Menanggapi pertanyaan dari anggota parlemen Liga Awami Nurunnabi Chowdhury, menteri mengatakan, sebuah proyek penelitian bertajuk “Proyeksi kenaikan permukaan laut dan penilaian dampak sektoralnya (pertanian, air dan infrastruktur)” sedang dilaksanakan oleh Departemen Urusan Lingkungan Hidup bersama dengan pendanaan dari Dana Perwalian Perubahan Iklim Bangladesh untuk menilai risiko kenaikan permukaan laut.
“Terlihat laju kenaikan muka air laut di wilayah pesisir Bangladesh dalam 30 tahun terakhir berkisar 3,8-5,8 mm per tahun. Berdasarkan data penelitian ini, akibat kenaikan permukaan laut, pada akhir abad ini, sekitar 12,34 persen-17,95 persen wilayah pesisir Bangladesh akan terendam laut. Studi ini juga menemukan bahwa proyeksi kenaikan permukaan air laut saja akan mengurangi produksi beras di Bangladesh sebesar 5,8 persen hingga 9,1 persen.”
Shahab Uddin mengatakan, tanpa tindakan cepat dan komprehensif untuk memerangi perubahan iklim di tingkat global, peningkatan suhu dalam dua dekade mendatang akan melebihi 1,5°C di atas tingkat pra-industri, dan melebihi 3,0°C pada tahun 2100 dapat meningkat.
Akibat suhu global yang terus meningkat, laju pencairan es di kawasan kutub juga meningkat berkali-kali lipat, ujarnya.
Menurut laporan penelitian yang diterbitkan pada tahun 2021 di jurnal ‘The Cryosphere’, sekitar 28 triliun metrik ton dari total es laut, gunung es, dan gletser di dunia telah mencair sejak tahun 1990-an.
Laporan tersebut juga menyebutkan bahwa laju pencairan es kini 57 persen lebih cepat dibandingkan tiga dekade lalu.
Menteri mengatakan, menurut laporan penelitian terbaru NASA Global Climate Change, es di Antartika mencair dengan rata-rata 150 miliar ton per tahun, dan es di Greenland mencair dengan rata-rata 270 miliar ton per tahun.
Shahab Uddin mengatakan, menurut Indeks Risiko Iklim Global 202 yang diterbitkan Germanwatch, Bangladesh adalah negara paling rentan ke-7 terhadap perubahan iklim, meskipun peran Bangladesh dalam emisi gas rumah kaca dapat diabaikan.