Gelombang pasang melanda desa perairan Malaysia

27 Desember 2022

KOTA KINABALU: Sebanyak 38 rumah panggung lainnya ambruk pada Minggu malam, sehingga total 108 rumah hancur saat kota pesisir Kampung Hutan menghadapi gempuran fenomena king tide di sini.

Lebih banyak rumah mungkin berisiko ambruk karena fenomena tingginya air diperkirakan akan terjadi lagi pada larut malam.

Kapolsek Sandakan, ACP Abdul Fuad Abdul Malek mengatakan, total ada 70 rumah roboh akibat fenomena tersebut pada Sabtu malam.

Jumlah pengungsi di pusat bantuan di SK Sungai Anib 2 juga bertambah menjadi 684 orang, katanya kepada wartawan, kemarin.

Untungnya, tidak ada korban jiwa yang dilaporkan.

Kampung Forest, sebuah desa perairan yang terdiri dari beberapa ratus rumah, menghadapi dampak terberat dari fenomena ini dalam beberapa hari terakhir.

Sementara itu, Bernama melaporkan bahwa sebuah keluarga beranggotakan enam orang yang sebelumnya menolak meninggalkan pemukiman akhirnya harus meninggalkan rumah mereka dan bermalam di dalam mobil setelah air pasang mulai naik pada Minggu malam.

Riden Abdul Mutalib (43) mengatakan keluarganya khawatir satu-satunya jembatan yang menghubungkan rumah mereka dengan tanah di Hutan Kampung akan terendam air ketika permukaan air mulai naik sekitar pukul 9 malam pada Hari Natal.

“Kalau jembatannya ambruk, kami akan terdampar di rumah kami.

“Rumah panggung di pemukiman banyak yang roboh (Sabtu lalu). Tidak ada pasokan listrik sekarang,” katanya kemarin pada pertemuan di kota.

Riden mengatakan, pihak keluarga memilih untuk tidak dievakuasi ke pusat bantuan karena masih ingin menyelamatkan harta bendanya, namun aparat keamanan hanya mengizinkannya kembali setelah permukaan air surut.

“Kami baru saja menghapus semua yang kami bisa. Kami mengira air tidak akan naik setinggi ini lagi,” tambahnya.

Warga Kampung Hutan, Zulaikah Ali (23), mengatakan keluarganya juga memilih tidak pindah ke PPS melainkan tinggal di rumah kerabatnya yang berada di dataran tinggi.

Dia mengatakan penduduk desa khawatir dengan pembobolan yang terjadi setiap kali daerah tersebut dilanda bencana.

Rumahnya tidak terkena dampak parah akibat naiknya air, namun pasokan listrik telah terputus karena alasan keamanan sejak kejadian hari Sabtu.

Paman Zulaikah pun memutuskan tetap tinggal untuk menghindari penjarahan.

Dengan banjir yang melanda wilayah lain Sabah, jumlah pengungsi di negara bagian tersebut meningkat menjadi 1.626 orang dari 366 keluarga pada pukul 08:00 kemarin.

Mereka dipindahkan ke tempat penampungan sementara di Sandakan, Pitas, Kota Belud dan Kota Kinabalu.

Sekretariat manajemen bantuan bencana negara bagian tersebut mengatakan di antara para korban adalah mereka yang berada di kota-kota pesisir Pitas, Sandakan dan Kota Kinabalu yang terkena dampak fenomena gelombang pasang sejak Kamis lalu.

“Distrik Pitas utara Sabah memiliki jumlah pengungsi tertinggi dengan 745 pengungsi, diikuti oleh Sandakan (684) dan Kota Kinabalu (54),” katanya.

Sekretariat menambahkan, sebanyak 143 korban di Kabupaten Kota Belud telah dievakuasi setelah desa mereka terendam banjir akibat hujan deras yang terus menerus dalam beberapa hari terakhir.

Fenomena pasang surut juga menghancurkan atau merusak belasan rumah di Tanjung Aru Baru Kota Kinabalu pada 22 Desember dan malam Natal.

Hal ini berlanjut pada Minggu malam dengan semakin banyak warga yang meninggalkan rumah mereka sebagai tindakan pencegahan.

Tidak ada laporan mengenai korban jiwa.

link alternatif sbobet

By gacor88