Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif secara resmi memperkenalkan lima destinasi pariwisata super prioritas Indonesia kepada 43 jurnalis internasional yang menghadiri ASEAN Tourism Forum 2020 di Brunei Darussalam pada hari Kamis.
Kementerian mengatakan pihaknya mengharapkan upaya untuk menyebarkan berita dan informasi lebih lanjut tentang destinasi yang disebut Bali baru, ke lebih banyak khalayak di dunia. Ini adalah pertama kalinya Indonesia memperkenalkan lima destinasi tersebut kepada jurnalis internasional dalam acara formal business-to-business internasional.
“Banyak dari mereka yang mengungkapkan antusiasme dan rasa ingin tahunya,” kata Wisnu Bara Tarunajaya, Direktur Sumber Daya Manusia Pariwisata dan Hubungan Antar Lembaga Kementerian. Jakarta Post.
“Mereka ingin tahu bagaimana cara menuju destinasi tersebut, produk apa saja yang siap kami tawarkan, dan promosi apa saja yang strategis untuk destinasi tersebut,” imbuhnya.
Pemerintah mengembangkan lima destinasi super prioritas sebagai bagian dari upaya menjadikan industri pariwisata sebagai salah satu penggerak baru pertumbuhan ekonomi. Destinasinya adalah Danau Toba di Sumatera Utara, Borobudur di Jawa Tengah, Labuan Bajo di Nusa Tenggara Timur, Mandalika di Nusa Tenggara Barat, dan Likupang di Sulawesi Utara.
Meskipun nama Borobudur dan Labuan Bajo mungkin bukan hal baru bagi para jurnalis, destinasi lain sepertinya masih belum mereka ketahui.
Dalam media briefing, para jurnalis terutama ingin tahu tentang infrastruktur dan aksesibilitas destinasi tersebut.
Seorang jurnalis dari Kroasia bertanya kepada pejabat kementerian tentang akses ke Danau Toba, mengutip pengalamannya sendiri saat melakukan perjalanan melalui “jalan buruk” dari ibu kota Sumatera Utara, Medan, ke danau besar tersebut, yang menurutnya menawarkan pemandangan yang indah. Danau ini terletak lebih dari 100 kilometer dari Medan.
Wisnu menjawab pertanyaan tersebut dengan menjelaskan bahwa akses saat ini jauh lebih baik dengan adanya jalan yang lebih lebar dan tersedianya penerbangan langsung dari Medan ke Bandara Silangit yang dijadikan pintu masuk ke Danau Toba.
Rizki Handayani, salah satu Deputi Pemasaran Kementerian, menambahkan sejumlah pembangunan infrastruktur kini tengah dilakukan di lima destinasi tersebut.
“Mumpung pengembangannya terus berjalan, kegiatan branding dan penjualan juga harus tetap berjalan (…) karena butuh waktu untuk mempromosikan destinasi tersebut,” kata Rizki. “Kami memperkenalkannya sekarang sebagai langkah persiapan, sehingga komunitas internasional ingin mengetahui lebih banyak tentang destinasi tersebut.”
Salah satu agenda utama pemerintah pada tahun ini adalah menyelesaikan pembangunan infrastruktur dasar di lima destinasi tersebut. Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat menganggarkan Rp 7,8 triliun untuk pembangunan infrastruktur di Bali Baru.
Pengembangannya fokus pada peningkatan konektivitas, fasilitas sumber daya air, dan fasilitas pendukung lainnya di destinasi.
Misalnya saja pembangunan jalan lingkar Samosir untuk menunjang akses menuju Danau Toba dan sekitarnya, pembangunan jalan menuju Bandara Internasional Lombok untuk menunjang akses menuju Mandalika, perbaikan jalan Keprekan-Borobudur untuk menunjang candi dan candi. akuisisi sistem pasokan air akan membantu Labuan Bajo menjadi sejahtera.