14 Juli 2023
JAKARTA – Pemulihan industri pariwisata Indonesia terus berlanjut, dengan jumlah kedatangan wisatawan mancanegara pada lima bulan pertama tahun 2023 meningkat sebesar 312 persen dibandingkan tahun lalu.
Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandigaga Uno mengatakan kemajuan yang dicapai sejauh ini menunjukkan bahwa negara berada pada jalur yang tepat untuk mencapai tujuannya.
“Target kita tahun 2023 adalah 8,5 juta wisatawan mancanegara. Pada bulan Mei, kami memiliki 4,25 juta pengunjung asing, dan kami yakin kami dapat mencapai target ini,” kata Sandigaga dalam jumpa pers, Selasa.
Pandemi COVID-19 dan pembatasan perjalanan internasional telah berdampak besar pada pariwisata Indonesia. Negara ini diperkirakan telah menarik 11 juta pengunjung asing antara tahun 2020 dan 2022, dibandingkan dengan 16 juta pada tahun 2019 saja.
Data Badan Pusat Statistik (BPS) menunjukkan Malaysia menyumbang jumlah wisatawan inbound terbesar pada bulan Mei sebanyak 124.617 orang, disusul Singapura sebanyak 111.259 orang, lalu Australia, Timor-Leste, dan Tiongkok.
Jutaan wisatawan asing mengunjungi Bali setiap tahunnya, namun jumlah pengunjung dari Tiongkok masih jauh di bawah jumlah sebelum pandemi mengganggu industri ini.
“Kita harapkan Tiongkok (peringkat) kedua seperti tahun 2019, atau peringkat pertama seperti tahun 2018,” kata Kepala Dinas Pariwisata Bali, Tjok Bagus Pemayun, kepada wartawan, Selasa.
Menurutnya, turis Rusia juga merupakan salah satu pengunjung paling sering ke Bali sebelum wabah terjadi, namun perang di Ukraina telah menghambat pemulihan permintaan perjalanan di Rusia.
Sementara itu, banyak laporan media dan perdebatan sengit di media sosial muncul dalam beberapa bulan terakhir mengenai perilaku buruk wisatawan asing di pulau resor.
Tjok Bagus menambahkan, pemerintah akan mewaspadai tanda-tanda perilaku kriminal di kalangan pengunjung untuk mempromosikan pariwisata berkelanjutan di provinsi tersebut.
Agar hal tersebut berhasil, katanya, “kami selalu berkomunikasi dengan Dinas Pariwisata dan Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, dan kami akan (mengadakan) pertemuan lanjutan setiap bulannya karena ini merupakan bentuk kerjasama untuk memastikan koordinasi kami”.
Lebih banyak penerbangan ke Bali akan diluncurkan untuk menarik lebih banyak wisatawan Tiongkok ke Indonesia, kata Vinsensius Jemadu, Wakil Menteri Produk Pariwisata dan Penyelenggara Acara.
Vincentius mengumumkan bahwa China Southern Airlines akan menawarkan dua penerbangan langsung per minggu dari Guangzhou ke Bali mulai hari Sabtu, dengan tujuan meningkatkan frekuensi penerbangan menjadi empat penerbangan per minggu pada musim dingin. Beijing Capital Airlines dan Juneyao Airlines dari Shanghai juga akan memulai penerbangan ke Bali.
“Di Tiongkok, promosi pariwisata berbasis komunitas adalah yang paling efektif. Pendekatan kami yang berpusat pada komunitas telah dipamerkan,” katanya
Ia juga mencatat potensi pertumbuhan pariwisata pertemuan, insentif, konferensi dan pameran (MICE), dengan mengatakan: “Di Guangzhou dan Shenzhen pada bulan April, saya meyakinkan 20.000 hingga 23.000 orang untuk melakukan perjalanan ke Indonesia.
“Desember ini saya cari acara MICE di Jakarta, tapi kalau di Bali hanya soal turis.”
Pada tanggal 1 Juni, kapal andalan Uni Emirat Arab meluncurkan penerbangan debutnya ke Bali yang dioperasikan oleh pesawat terbesar di armadanya, Airbus A380.
M. Kristi Endah Murni, Direktur Jenderal Penerbangan Sipil Kementerian Perhubungan, mengumumkan pada hari Kamis bahwa Emirates akan mengoperasikan penerbangan A380 setiap hari antara Dubai dan ibu kota provinsi Bali, Denpasar.
Karena kapasitas pesawat yang lebih besar, lebih dari 500 penumpang, menurut Airbus, kementerian mengharapkan penerbangan Emirates di Bali dapat membantu meningkatkan jumlah pengunjung ke Bali dan wilayah lain di Indonesia.