23 Februari 2022
ISLAMABAD – Perdana Menteri Imran Khan telah menyatakan keinginannya untuk melibatkan Perdana Menteri India Narendra Modi dalam debat yang disiarkan televisi.
Pernyataan tersebut disampaikan Khan saat wawancara dengan jaringan televisi milik pemerintah Rusia, Russia Today, menjelang kunjungan dua harinya ke Moskow.
“Saya ingin sekali berdebat dengan Narendra Modi di TV,” kata Khan menanggapi pertanyaan dalam wawancara yang direkam menjelang kunjungan pertama perdana menteri Pakistan ke Rusia dalam lebih dari dua dekade.
Dia mengatakan dia ingin berbicara dengan mitranya dari India dan akan sangat baik jika perbedaan diselesaikan melalui dialog.
Sebuah kantor berita mengutip pernyataan Khan yang mengatakan bahwa akan sangat bermanfaat bagi lebih dari satu miliar orang di benua ini jika perbedaan antara negara-negara tetangga dapat diselesaikan melalui perdebatan.
Menariknya, tidak diketahui bahwa Tn. Modi tidak berpartisipasi dalam debat TV dan dia belum mengadakan konferensi pers resmi sejak berkuasa pada tahun 2014.
Khan juga menyatakan harapannya bahwa pemerintah India suatu hari nanti akan fokus pada upaya mengentaskan masyarakat India dari kemiskinan dibandingkan fokus pada superioritas rasial.
Khan ingat bahwa ketika partainya berkuasa pada tahun 2018, dia mencoba menyelesaikan masalah lama Kashmir yang diduduki dengan India melalui dialog. Namun, ia menyayangkan India tidak merespons positif pidatonya.
India yang dulunya dianggap sebagai negara sekuler kini telah diambil alih oleh “ideologi gila dan rasis”, kata Khan. “Apa yang terjadi di India bukanlah keadaan orang India, ini bukan India masa Nehru dan Gandhi,” katanya.
Menanggapi sebuah pertanyaan, perdana menteri mengatakan dia ingin meniru Tiongkok dalam hal mengentaskan masyarakat dari kemiskinan.
Perdana Menteri mengatakan bahwa negara-negara berkembang telah belajar dari masyarakat maju dan negaranya juga melakukan hal yang sama. “Negara yang bisa kita pelajari paling banyak adalah Tiongkok.”
Perselisihan Ukraina
Mengenai konflik Rusia dengan Barat mengenai Ukraina, perdana menteri mengatakan dia tidak yakin ada solusi militer untuk setiap perselisihan.
Negara-negara berkembang telah menghadapi krisis keuangan akibat pandemi Covid-19 dan akan menghadapi lebih banyak masalah akibat konflik tersebut.
Khan mendesak para pemimpin tertinggi negara-negara terkait untuk menyelesaikan masalah ini sesegera mungkin.
Menanggapi sebuah pertanyaan, perdana menteri mengatakan bahwa kerja sama yang lebih besar antara AS dan Tiongkok dan “bahkan beberapa di antaranya dengan Rusia akan memberikan manfaat yang jauh lebih besar bagi umat manusia daripada konflik”.
Islamabad mempunyai hubungan baik dengan Moskow dan ingin memperkuat hubungan mereka lebih lanjut, kata perdana menteri.
Ia juga menyampaikan harapan agar sanksi terhadap Iran segera dicabut. Iran bisa memasok gas dengan harga rendah, tapi karena sanksi tersebut, Pakistan, yang kehabisan cadangan gas, tidak bisa membelinya.
Khan juga mengatakan bahwa proyek gas Utara-Selatan Pakistan dengan Rusia mengalami penundaan karena sanksi yang dijatuhkan pada perusahaan Rusia.