Partai Demokrat Indonesia berhasil lolos dari tantangan kepemimpinan lainnya

14 Agustus 2023

JAKARTA – Pemimpin oposisi Partai Demokrat, Agus Harimurti Yudhoyono, kembali lolos dari tantangan hukum terhadap kepemimpinannya setelah Mahkamah Agung menolak permohonan hukum terbaru Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko untuk mendapatkan pengakuan atas klaimnya atas jabatan tertinggi di partai tersebut.

Pada hari Kamis, Mahkamah Agung kembali memberikan kekalahan kepada Moeldoko dengan menolak mosi peninjauan kembali terhadap putusan pengadilan sebelumnya yang menolak mengakui klaimnya atas jabatan tertinggi di Partai Demokrat. Pengadilan menyatakan bahwa perselisihan untuk jabatan puncak adalah “masalah internal partai”.

Keputusan tersebut mengakhiri kisah dua tahun upaya Moeldoko mengambil alih kepemimpinan partai.

Berbicara di kantor pusat partainya di Jakarta pada hari Jumat, Agus, yang merayakan ulang tahunnya yang ke-45 pada hari Mahkamah Agung mengeluarkan putusan tersebut, memuji keputusan pengadilan tersebut sebagai kemenangan tidak hanya bagi Partai Demokrat, yang juga mengancam akan melakukan pengambilalihan secara bermusuhan. selama lebih dari dua tahun, tetapi juga untuk “kebenaran dan keadilan”.

“Ada kekhawatiran apakah keadilan masih ada, apakah supremasi hukum masih ditegakkan di negara kita,” kata Agus. “Semua anggota partai khawatir partai yang mereka bantu bangun selama ini akan diambil alih oleh pemburu liar.”

“Hari ini keraguan itu hilang,” tambahnya.

Keputusan yang diambil pada hari Kamis ini akan memberi partai tersebut awal yang baru untuk menghadapi pemilu mendatang tanpa harus “terikat tangan dan kaki” oleh ancaman hukum terhadap kepemimpinan partai tersebut, kata Agus. Meski demikian, partai akan tetap waspada karena potensi ancaman untuk melemahkan partai oposisi masih terbuka.

Meskipun ada lebih dari selusin perselisihan hukum, Moeldoko mengajukan petisi pada bulan April untuk membatalkan keputusan Mahkamah Agung sebelumnya yang menolak petisi sebelumnya untuk membatalkan peraturan dan anggaran rumah tangga partai saat ini, sehingga menjadikan kepemimpinan Agus ilegal.

Moeldoko pun mencoba mengajukan banding atas penolakan Kementerian Hukum dan HAM yang mengakui dirinya sebagai ketua umum partai. Partai politik di Indonesia memerlukan pengakuan formal dan pendaftaran pada kementerian agar dapat berpartisipasi secara resmi dalam pemilu.

Moeldoko, pensiunan jenderal yang belum pernah menjadi anggota Partai Demokrat. “ilegal dan tidak sah” karena tidak adanya anggota dewan pusat partai.

Moeldoko adalah anggota aktif kabinet Presiden Joko “Jokowi” Widodo, yang menyebabkan Agus mengklaim bahwa orang-orang tertentu di dalam dan di luar pemerintahan saat ini mendalangi kudeta. Orang-orang tersebut, klaimnya, berusaha menggantikan pimpinan partai dan kemudian menjadikan partai tersebut sebagai kendaraan politik untuk mencalonkan diri sebagai presiden pada pemilu 2024.

Mantan presiden dan pendiri Partai Demokrat, Susilo Bambang Yudhoyono, yang akrab disapa SBY, sebelumnya melontarkan tuduhan adanya rencana untuk menghalangi partai politiknya mencalonkan calon presiden tertentu, yang kemudian disebut oleh anggota partai sebagai mantan Gubernur Jakarta Anies Baswedan.

Demokrat bergabung dengan Partai NasDem dan Partai Keadilan Sejahtera (PKS) dalam aliansi elektoral yang disebut Koalisi Perubahan dan Persatuan (CPP) untuk melewati ambang batas legislatif 20 persen. Aliansi tersebut mendukung Anies sebagai calon presiden dugaannya.

Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan Mahfud MD menampik tudingan adanya campur tangan pemerintah dalam konflik kepemimpinan Partai Demokrat, dengan menyatakan pemerintah “sama sekali tidak punya rencana” untuk mengalahkan pimpinan sah Demokrat di pengadilan.

Mahfud yang merupakan mantan Ketua Mahkamah Konstitusi menegaskan, pemerintah membela “kebenaran hukum” melalui pengakuan Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia terhadap Agus sebagai ketua partai yang sah.

Saiful Huda, juru bicara faksi pimpinan Moeldoko, mengatakan pada hari Kamis bahwa keputusan pengadilan tidak mengejutkan, mengutip kejanggalan yang ia temukan dalam gugatan terhadap petisi mereka.

“Namun, dari lubuk hati yang paling dalam, saya harus berani mengucapkan terima kasih kepada hakim Mahkamah Agung,” kata Saiful, “yang memutuskan untuk melanjutkan permohonan kami, meskipun kasasi kami ditolak.”

Situs Judi Casino Online

By gacor88