PBB memuji Indonesia karena membantu Rohingya, dan menyerukan negara-negara lain untuk mengikuti jejaknya

29 Desember 2022

JAKARTA – Badan pengungsi PBB UNHCR memuji Indonesia karena telah menyelamatkan ratusan pengungsi Rohingya yang terdampar di laut selama berminggu-minggu dan meminta negara-negara lain di wilayah tersebut untuk mengambil bagian dalam mengatasi krisis kapal baru.

“Indonesia telah membantu menyelamatkan (lebih dari 400) orang dari empat perahu dalam enam minggu terakhir, menunjukkan komitmen dan penghormatan terhadap prinsip-prinsip dasar kemanusiaan bagi orang-orang yang menghadapi penganiayaan dan konflik. UNHCR mendorong negara-negara lain untuk mengikuti contoh ini”, kata badan pengungsi PBB dalam pernyataan tertulis yang diterbitkan pada Selasa.

Permohonan PBB tersebut muncul ketika komunitas lokal dan LSM internasional di Aceh memberikan bantuan darurat kepada lebih dari 200 warga Rohingya yang tiba di provinsi tersebut pada hari Minggu dan Senin. Di antara mereka diyakini ada satu kapal berisi sekitar 180 orang yang mendekam di laut selama berminggu-minggu dan dikhawatirkan hilang.

Indonesia telah menampung 229 pengungsi Rohingya yang terdampar di pantai Aceh Utara pada bulan November dan saat ini tinggal di bekas gedung kantor imigrasi di Lhokseumawe. Gelombang pengungsi terakhir yang datang dengan dua perahu masing-masing berkekuatan 58 dan 174 orang, membuat total pengungsi di Aceh berjumlah 451 orang.

“Kami menyambut baik tindakan kemanusiaan yang dilakukan oleh komunitas dan otoritas lokal di Indonesia,” kata Ann Maymann, perwakilan UNHCR di Indonesia. “Tindakan ini membantu menyelamatkan nyawa dari kematian, mengakhiri cobaan berat bagi banyak orang yang putus asa.”

Diperlukan tanggapan ASEAN

Pemerintah harus bekerja sama dengan mitranya di kawasan untuk mengatasi krisis pengungsi yang berkepanjangan, menurut Amnesty International Indonesia (AII).

“Jika tidak ada tanggapan yang cepat, cerdas, dan terkoordinasi dari pemerintah daerah untuk membantu pengungsi Rohingya yang masih berada di kapal yang terancam punah, banyak nyawa yang bisa hilang. Ini tidak bisa diterima,” kata direktur eksekutif AII Usman Hamid, seraya menambahkan bahwa para pengungsi menghadapi situasi yang mengerikan di Myanmar yang dikuasai junta, tempat asal mereka.

ASEAN, yang telah berusaha menangani masalah Myanmar sejak kudeta militer terbaru di negara tersebut tahun lalu, belum memberikan tanggapan yang jelas terhadap krisis manusia perahu Rohingya. Meskipun Indonesia lebih menerima para pengungsi, Malaysia memilih untuk mengambil sikap yang lebih keras untuk mencegah kedatangan mereka ke wilayah mereka.

Mantan Perdana Menteri Malaysia, Muhyiddin Yassin, mengatakan pada tahun 2020 bahwa negaranya tidak mampu lagi menerima pengungsi Rohingya lagi. Menurut UNHCR, hingga Oktober 2022, terdapat 182.780 pengungsi dan pencari suaka yang terdaftar di badan PBB di negara Jiran tersebut.

Kuala Lumpur belum mengubah kebijakan ketatnya terhadap Rohingya. Pihak berwenang Thailand seperti dikutip Reuters mengatakan enam pengungsi yang mereka temukan menempel di tangki air yang mengapung di Laut Andaman melaporkan bahwa kapal mereka telah ditolak masuk ke Malaysia dan dikembalikan ke Bangladesh.

Maymann dari UNHCR menggambarkan Indonesia sebagai “salah satu dari sedikit negara di kawasan yang menghormati prinsip-prinsip dasar kemanusiaan bagi orang-orang yang tidak dapat kembali ke rumah karena penganiayaan dan konflik”, seperti dilansir AFP.

Perdagangan manusia

Juru bicara Badan Kelautan dan Keamanan (Bakamla), Capt. Yuhanes Antara meyakini, kapal terbaru tersebut awalnya hendak menuju Malaysia. “Namun kapal tersebut mengalami kerusakan mesin dan terapung di laut selama sebulan. Parahnya, menurut para penyintas, mereka kehabisan makanan selama perjalanan,” katanya dalam sebuah pernyataan.

Sebagai responnya, Bakamla bersama pemerintah daerah dan masyarakat segera memberikan bantuan kepada para pengungsi miskin. Sebagian besar pengungsi saat ini ditampung di Dinas Sosial Aceh, sedangkan yang sakit dirawat di Puskesmas Mesjid Raya terdekat.

UNHCR, bersama dengan badan PBB lainnya, Organisasi Internasional untuk Migrasi (IOM) juga memberikan bantuan di lapangan, dan LSM-LSM tersebut memuji masyarakat lokal atas tindakan kemanusiaan mereka, terutama bagi perempuan dan anak-anak yang merupakan mayoritas pengungsi. “Kami dengan senang hati mendukung pemerintah dan komunitas lokal di Indonesia untuk melakukan upaya kemanusiaan guna membantu mereka yang membutuhkan perlindungan,” kata Louis Hoffmann, kepala misi IOM di Indonesia, dalam sebuah pernyataan.

Meskipun pemerintah daerah sangat bersedia menyediakan kebutuhan dasar seperti makanan, obat-obatan dan tempat tinggal sementara, anggota Dewan Perwakilan Rakyat Aceh (DPRA) Iskandar Usman Al Farlaky meminta pemerintah pusat untuk menyelidiki apakah para pengungsi ini mencari suaka di Indonesia, atau sekadar transit. ke negara lain.

“Apakah ada indikasi perdagangan manusia? Apakah mereka mempunyai agen di Indonesia yang akan mengirim mereka ke Malaysia dan mencari pekerjaan di sana? (Pemerintah) harus menyelidiki masalah ini. Dalam satu insiden pada tahun 2021, 281 orang Rohingya yang terdampar dilaporkan melarikan diri dari tempat penampungan sementara mereka di Lhokseumawe dan melarikan diri ke Malaysia.

Sebuah laporan AFP yang diterbitkan pada akhir tahun 2020 mengungkap jaringan penyelundupan yang menghubungkan kamp-kamp di Bangladesh, tempat sebagian besar pengungsi Rohingya saat ini menetap, dengan tujuan mereka di Malaysia, dan Indonesia terkadang digunakan sebagai titik transit. (aww)

Pengeluaran SDY

By gacor88