Thailand bertujuan untuk menyatakan Covid-19 sebagai endemik dalam waktu empat bulan

25 Februari 2022

BANGKOK – Dr Kiartiphum Wongrachit, sekretaris tetap kementerian, mengatakan tujuannya adalah melakukan perubahan dalam empat bulan.

Kiartiphum mengaku belajar dari ahli epidemiologi bahwa jenis baru Covid-19 kurang ganas, meski jumlah kasus baru meningkat pesat.

“Strain baru ini menyebar dengan cepat sehingga jumlah penderita radang jaringan paru-paru meningkat sebanding dengan peningkatan kasus,” kata Kiartiphum. “Tetapi proporsi pasien Covid-19 yang meninggal atau menderita pneumonia telah menurun dibandingkan gelombang pandemi sebelumnya.”

Kiartiphum mengatakan, Kementerian Kesehatan nantinya akan mengumumkan rencana penanganan penanganan Covid-19 sebagai endemik.

Sekretaris tetap mengatakan lebih dari 90 persen orang yang terinfeksi varian Omicron tidak menunjukkan gejala, sehingga Kementerian Kesehatan berencana meningkatkan rasio orang yang diisolasi di rumah dari 60 persen saat ini menjadi 90 persen, dibandingkan dengan pasien Covid-19 di rumah sakit. .

Dia mengatakan ketika lebih banyak orang mengikuti program perawatan isolasi di rumah, rumah sakit akan memiliki kapasitas lebih besar untuk merawat pasien dengan penyakit lain.

“Kementerian Kesehatan Masyarakat nantinya akan menyesuaikan jumlah hari untuk merawat orang yang terinfeksi dan menempatkan orang yang berisiko tinggi untuk dikarantina,” tambah Kiartiphum.

Dia mengatakan Kementerian Kesehatan Masyarakat akan terus mengizinkan orang dengan gejala parah untuk menerima perawatan di rumah sakit mana pun sebagai keadaan darurat, namun orang dengan gejala ringan dapat menerima perawatan dari rumah sakit di bawah layanan kesehatan universal Kartu Emas, Sistem Jaminan Sosial, atau pejabat pemerintah. sistem perawatan kesehatan.

Kiartiphum mengatakan, sebagian besar kematian akibat Covid-19 adalah lansia dengan penyakit penyerta atau ibu hamil, terutama yang belum atau belum divaksinasi lengkap.

Oleh karena itu, Kementerian Kesehatan akan berkoordinasi dengan Kementerian Dalam Negeri untuk memeriksa registrasi rumah tangga guna mencari lansia yang belum menerima dosis booster agar dapat diberikan dosis ketiga sesegera mungkin dan mengurangi angka kematian. Ia menambahkan, baru sekitar 30 persen lansia yang menerima vaksin Covid-19 dosis ketiga.

Dr Rungruang Kijphati, kepala penasihat dan juru bicara Kementerian Kesehatan Masyarakat, mengatakan tingkat kematian dan orang dengan gejala parah 10 kali lebih rendah dibandingkan yang terjadi selama krisis varian Delta. Dia mengatakan jika 60 hingga 70 persen lansia mendapatkan suntikan ketiga, angka kematian bisa turun 50 persen dari saat ini 30 hingga 40 kematian per hari.

game slot pragmatic maxwin

By gacor88