22 Agustus 2023
Sultan Selangor memperkosa politisi karena terus-menerus berpolitik
SUARA – Penguasa Selangor Sultan Sharafuddin Idris Shah tidak berbasa-basi ketika menyampaikan teguran kerajaan dalam pidatonya menyusul pengambilan sumpah Mentri Besar Selangor Datuk Seri Amirudin Shari dan dewan eksekutif negara bagian yang baru.
Penguasa mengatakan bahwa gencarnya politik adalah upaya bagi masyarakat Selangor dan juga bagi dirinya.
“Masyarakat sudah capek, saya capek mendengarnya. Bangunlah, para anggota yang terhormat; pikirkanlah masa depan bangsa dan negara kita serta masa depan anak cucu kita.
“Jadikan Selangor hebat kembali seperti pada masa keemasan Selangor beberapa waktu yang lalu,” kata Sultan Sharafuddin.
Penguasa mengatakan bahwa seiring bertambahnya usia, keinginannya yang kuat adalah melihat Selangor bangkit kembali.
“Saya akan berusia 78 tahun pada tahun ini dan ini adalah harapan dan impian saya sebelum saya menutup mata, bahwa saya dapat melihat Selangor bangkit kembali dan bergerak maju dalam setiap aspek pembangunan fisik dan spiritual, serta pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan dan persatuan di antara negara-negara multiras. masyarakat yang melaluinya masyarakat dapat hidup nyaman dan sejahtera dalam jangka panjang,” kata Sultan Sharafuddin.
Penguasa juga mengkritik politisi yang menggunakan kata-kata kasar dan menyeret institusi kerajaan ke dalam kampanye politik mereka.
“Apa yang terjadi mencerminkan terkikisnya rasa hormat politisi dan pemimpin politik tertentu terhadap lembaga kerajaan dan Kesultanan Melayu yang menjadi payung bagi umat Islam, Melayu, dan masyarakat lainnya,” kata Sultan Sharafuddin.
Raja menambahkan bahwa sikap tidak hormat terhadap orang-orang seperti itu melampaui batas kesopanan bagi umat Islam dan Melayu.
“Ingat, jangan berpikir bahwa hanya karena menganggap dirinya populer, seseorang bisa meremehkan siapa pun yang berbeda pandangan politik, sampai-sampai datang ke Selangor dan melontarkan hinaan yang tidak melintasi batas negara.
“Kemana perginya kesopanan? Bukan budaya kita, khususnya orang Melayu, menghina seseorang di depan umum. Jaga sopan santun, apalagi jika berkunjung ke negara atau rumah orang lain,” kata Sultan Sharafuddin.
Selama kampanye pemilu Selangor yang baru saja berakhir, Mentri Besar Kedah Datuk Seri Muhammad Sanusi Md Nor diduga menghina Sultan Sharafuddin dengan mempertanyakan penunjukan Amirudin sebagai Mentri Besar Selangor.
“Saya juga ingin menggunakan kesempatan ini untuk menghimbau seluruh umat Islam Melayu di Selangor untuk selalu menghindari pertengkaran dan konflik antar sesama yang dapat memecah belah masyarakat dan memberikan citra buruk pada Islam,” kata Sultan Sharafuddin.
“Cukup dengan apa yang terjadi. Kita harus bergerak maju dan membawa perubahan dalam cara kita berpikir dan menjalankan politik,” tambah Penguasa.
Sejak pemilu usai, Sultan Sharafuddin mengimbau semua pihak untuk menjalin kembali hubungan baik, tanpa memandang agama, ras, atau afiliasi politik.
Penguasa menasihati masyarakat Selangor untuk menghormati satu sama lain dan menahan diri untuk tidak mengangkat isu-isu sensitif yang dapat berdampak buruk pada keharmonisan komunal.
“Gunakan platform media sosial untuk hal-hal positif yang dapat menyumbang persatuan, bukan menebar fitnah dan kebencian yang dapat menimbulkan perpecahan,” kata Sultan Sharafuddin.