AS mempertanyakan keadilan pemilu di Pakistan

30 Juli 2018

Amerika Serikat mempertanyakan keadilan pemilu hari Rabu di Pakistan, dan menambahkan bahwa mereka juga mempunyai keprihatinan yang sama dengan yang diungkapkan oleh Amerika Serikat Uni Eropa dan itu Komisi Hak Asasi Manusia Pakistan.

Dalam sebuah pernyataan yang dirilis kepada media, Departemen Luar Negeri AS menggarisbawahi apa yang dikatakannya sebagai kelemahan dalam proses pemilu sebelum pemungutan suara dan pembatasan yang diterapkan pada kebebasan berekspresi dan berserikat.

“Amerika Serikat mempunyai kekhawatiran yang sama mengenai kelemahan dalam proses pemilu sebelum pemungutan suara, seperti yang diungkapkan oleh Komisi Hak Asasi Manusia Pakistan,” kata Heather Nauert, juru bicara departemen tersebut.

“Ini termasuk pembatasan kebebasan berekspresi dan berserikat selama masa kampanye yang bertentangan dengan tujuan pemerintah Pakistan untuk mengadakan pemilu yang sepenuhnya adil dan transparan.”

Nauert mengatakan Amerika Serikat setuju dengan kesimpulan misi pemantau pemilu Uni Eropa, yang laporannya mencatat bahwa meskipun ada perubahan positif pada kerangka hukum pemilu di Pakistan, perubahan tersebut “dibayangi oleh pembatasan kebebasan berekspresi dan kampanye yang tidak setara. peluang”.

Amerika Serikat juga mempunyai “kekhawatiran mendalam mengenai partisipasi orang-orang yang berafiliasi dengan teroris dalam pemilu,” kata pejabat AS tersebut, sambil memuji para pemilih di Pakistan yang “menolak total kandidat-kandidat tersebut” pada pemilu hari Rabu.

“Bersama dengan mitra internasional kami, Amerika Serikat akan terus mendorong perluasan peluang partisipasi politik bagi seluruh warga Pakistan, dan untuk lebih memperkuat lembaga-lembaga demokratis yang sah,” kata Nauert.

“Ketika para pemimpin terpilih Pakistan membentuk pemerintahan baru, Amerika Serikat akan mencari peluang untuk bekerja sama dengan mereka guna mencapai tujuan keamanan, stabilitas, dan kemakmuran di Asia Selatan,” tambahnya.

Dalam paragraf pembukaan, Departemen Luar Negeri juga memuji “keberanian rakyat Pakistan, termasuk banyak perempuan,” yang memilih dan menunjukkan tekad untuk menentukan masa depan negara mereka.

“Kami mengutuk tindakan kekerasan teroris yang merusak proses ini, termasuk serangan terbaru di luar tempat pemungutan suara di Quetta pada hari pemilihan. Kami menyampaikan belasungkawa terdalam kami kepada para korban dan keluarga mereka, dan mendoakan korban luka segera pulih,” kata pejabat AS tersebut.

Ms Heather mengatakan bahwa pengembangan institusi pemerintahan demokratis dan sipil yang kuat serta masyarakat sipil yang dinamis sangat penting bagi stabilitas dan kemakmuran jangka panjang Pakistan.

Diterbitkan di Fajar, 28 Juli 2018

sbobet88

By gacor88