18 Juli 2023
BANGKOK – Komentar ini dilihat sebagai indikasi kemungkinan perubahan formasi koalisi pimpinan Move Forward.
Phumtham membuat komentar ini kepada wartawan menjelang pertemuan delapan calon mitra koalisi, yang dipindahkan dari Selasa ke pukul 17:00 pada hari Senin.
Kamis lalu, Pita gagal memenangkan 375 suara yang dibutuhkan untuk jabatan PM, karena hanya 13 senator yang memilihnya. Meskipun semua 312 anggota parlemen dari koalisi potensial memberikan suara mereka mendukungnya, dia masih kalah dengan 50 suara.
Adapun upaya Pita untuk mengubah Pasal 272, Phumtham mengatakan itu lebih sulit daripada dia memenangkan jabatan PM.
Bagian Konstitusi 272 mensyaratkan bahwa dalam lima tahun pertama piagam mulai berlaku, perdana menteri harus dipilih oleh mayoritas sederhana dalam sidang gabungan Parlemen.
Untuk terpilih sebagai perdana menteri, Pita membutuhkan 64 suara dari para senator, tetapi untuk mengubah piagam tersebut, blok tersebut akan membutuhkan hingga 84 suara dari para senator karena anggota parlemen di luar blok pasti tidak akan mendukungnya, kata Phumtham.
Dia juga menunjukkan bahwa Pita sebelumnya telah meyakinkan mitra lain bahwa dia akan mendapatkan suara yang cukup dari para senator, padahal kenyataannya dia hanya bisa mendapatkan 13 suara.
Dalam pertemuan pada hari Senin, dia mengatakan Pita harus meyakinkan mitra lain bagaimana dia mengharapkan untuk memenangkan suara yang diperlukan, atau akan membuang-buang waktu untuk mencalonkannya lagi untuk pemungutan suara putaran kedua yang dijadwalkan pada hari Rabu.
Phumtham menambahkan bahwa Pita harus mengutamakan kepentingan publik, karena pemungutan suara tidak dapat berlangsung selamanya, jika tidak Jenderal Prayut Chan-o-cha akan tetap menjadi penjabat perdana menteri dan ekonomi negara akan terus rusak.
Dia menambahkan bahwa proposal Pita untuk mengubah bagian 272 seperti mengikat Pheu Thai pada misi yang mustahil.
“Kedengarannya bagus, tapi jauh lebih sulit dicapai karena tidak ada kerangka waktu khusus untuk amandemen tersebut,” kata Phumtham.
Ia juga mengatakan Pita tidak seharusnya menyandera publik dan negara dengan mengatakan masa depan Move Forward ada di tangan rakyat.
“Seharusnya dia malah mengatakan bahwa negara dan masa depan bangsa ada di tangan Maju dan Pita,” ujarnya.
Phumtham menambahkan Pita juga harus mempertimbangkan apa yang akan terjadi jika dia dicalonkan kembali dan senator kembali menolak pencalonannya. Dia mengatakan Pheu Thai memiliki tiga kandidat yang memenuhi syarat yang siap dinominasikan karena Move Forward menyadari bahwa Pita tidak memiliki peluang untuk menang dan secara sukarela menyingkir.
Jika tidak, kata dia, Pheu Thai tetap akan mendukung Pita di putaran kedua pemungutan suara.