7 Juni 2023
KUALA LUMPUR – Tun Dr Mahathir Mohamad akan absen dalam pemilu negara bagian mendatang dengan alasan dia “terlalu tua” dan “pikun” untuk ikut serta sebagai kandidat.
“Saya sudah cukup tua, saya sudah pikun,” kata Dr Mahathir sinis pada konferensi pers di Cheras di sini, Selasa (6 Juni), yang mengundang gelak tawa massa.
“Saya tidak mengerti. Orang-orang di luar negeri mengundang saya untuk berbicara tentang masa depan dunia. Jepang dan Korea Selatan mengundang saya. Namun ketika saya kembali ke sini, orang-orang bertanya kapan saya akan pensiun,” tambah Dr Mahathir.
Sementara itu, Dr Mahathir menyatakan siap bertemu dengan Ketua Perikatan Nasional Tan Sri Muhyiddin Yassin untuk membahas kerja sama.
“Dia (Muhyiddin) mendukung proklamasi Malaysia dan kami tidak saling bermusuhan. Ini semua adalah pengetahuan publik,” tambah mantan perdana menteri itu.
Ditanya apakah kerja sama dengan Perikatan akan bersifat permanen atau hanya untuk pemilu negara bagian mendatang, Mahathir mengatakan hal itu akan dibahas dalam pertemuan dengan Muhyiddin.
“Kami akan berdiskusi. Mungkin kami akan bersaing dalam pemilu negara bagian jika itu adalah keinginan masyarakat,” tambah Mahathir.
Dr Mahathir berbicara kepada pers setelah pertemuan tertutup mengenai perundingan meja bundar proklamasi Melayu, yang dihadiri oleh beberapa pemimpin penting, seperti presiden PAS Tan Sri Abdul Hadi Awang, Tan Sri Annuar Musa dan Tan Sri Noh Omar .
Turut hadir Presiden Putra Datuk Ibrahim Ali, Sekretaris Jenderal PAS Datuk Seri Takiyuddin Hassan, Presiden Pejuang Datuk Seri Mukhriz Mahathir, dan mantan calon presiden Parti Bangsa Malaysia Datuk Zuraida Kamaruddin.
Sebelumnya, Dr Mahathir mengatakan bahwa semua pemimpin yang hadir dalam pertemuan tersebut sepakat untuk mengatasi masalah yang dihadapi masyarakat Melayu.
“Ini bukan berarti mengabaikan hak-hak orang non-Melayu,” tambah Mahathir.
Dr Mahathir berbicara tentang penindasan yang dihadapi warga Malaysia selama era kolonial Inggris, dan menambahkan bahwa kemakmuran dinikmati oleh semua ras setelah pemerintahan digantikan oleh pemerintahan yang didominasi oleh komunitas Melayu.
“Jangan berasumsi bahwa gerakan kami anti-non-Melayu. Kami tidak menentang non-Melayu; apapun yang kita lakukan di kemudian hari, kita mempertimbangkan hak orang lain.
Dr Mahathir mengatakan penting bagi masyarakat Melayu untuk bersatu apapun pemilu di negara bagian tersebut karena perpecahan hanya akan membuat masyarakat Melayu menjadi lemah.
Enam pemilu negara bagian mendatang di Kedah, Penang, Selangor, Negri Sembilan, Terengganu dan Kelantan diperkirakan akan diadakan bulan depan atau Agustus.
Kampanye Proklamasi Malaysia yang dipimpin oleh Dr Mahathir bertujuan untuk menyatukan masyarakat Melayu dan mencantumkan 12 masalah utama yang dihadapi masyarakat.
Di antara para pemimpin tertinggi yang menandatangani proklamasi Melayu adalah Abdul Hadi, wakil presiden Bersatu Datuk Seri Ahmad Faizal Azumu dan kepala informasi Bersatu Datuk Razali Idris.