4 Juli 2023
KUALA LUMPUR – Mantan Perdana Menteri Datuk Seri Najib Razak membantah bahwa sejumlah RM114 juta yang disita dari kediamannya pada tahun 2018 adalah miliknya.
Sebaliknya, mantan anggota parlemen Pekan itu menyebut uang itu milik UMNO dan dititipkan kepadanya untuk digunakan pada pemilu ke-14.
“Saya menyatakan bahwa RM114 juta yang dilaporkan untuk dikembalikan kepada saya bukan merupakan bagian dari aset saya karena RM114 juta tersebut sepanjang waktu disimpan oleh saya dalam kepercayaan atas nama UMNO setelah GE14 yang hanya beberapa hari sebelum penggerebekan selesai. Di apartemen saya.
“Sebagai Presiden UMNO (saat itu), saya dipercayakan dana tersebut untuk keperluan pemilu, namun uang tersebut bukan milik saya. Oleh karena itu, segala kerahasiaan seperti yang dituduhkan sangat disangkal,” katanya.
Najib menyatakan hal ini dalam pernyataan tertulisnya sebagai balasan atas pernyataan tertulis tambahan yang diajukan oleh ketua 1Malaysia Development Bhd (1MDB), Datuk Johan Mahmood.
Dia menuduh Najib gagal mengungkapkan seluruh asetnya seperti yang diperintahkan Pengadilan Tinggi dalam gugatan yang diajukan 1MDB terhadap Najib.
Johan mengklaim Najib gagal menyatakan RM1.010.258,62 di rekening banknya yang tidak termasuk uang tunai RM114 juta yang dikeluarkan oleh pengadilan pada tahun 2021.
Menurut Najib, uang tersebut awalnya dikembalikan kepadanya karena merupakan bagian dari proses penyitaan yang diprakarsai oleh Kamar Kejaksaan Agung.
“Setelah permohonan jaksa penuntut umum ditolak, tidak ada perintah ke mana uang RM114 juta itu dikembalikan, akibatnya pihak berwenang hanya perlu mengembalikan uang itu ke tempat ditemukannya (apartemen saya),” ujarnya.
Najib juga mengatakan kepemilikan uang tersebut telah diverifikasi oleh presiden UMNO saat ini, Datuk Seri Dr Ahmad Zahid Hamidi, yang juga Wakil Perdana Menteri, dalam pernyataan tertulis selama proses penyitaan.
Dalam keterangan tertulis yang sama, Najib juga menyebut akuntannya juga memasukkan kendaraan tambahan yang menjadi bagian asetnya, yakni Range Rover berpelat JSM1.
Kendaraan tersebut, kata dia, merupakan hadiah dari Penguasa Johor yang tidak sengaja ditinggalkan saat pertama kali diungkapkan.
Najib diperintahkan oleh Pengadilan Tinggi untuk menyatakan asetnya ketika 1MDB berhasil memperoleh perintah Mareva untuk mencegahnya menyia-nyiakan aset senilai US$681 juta.
Pada tanggal 8 Februari tahun lalu, Pengadilan Tinggi mengabulkan permohonan ex-parte atas perintah Mareva oleh 1MDB dan Global Diversified Investment Company Limited (sebelumnya dikenal sebagai 1MDB Global Investments Limited), baik sebagai penggugat pertama dan kedua, dalam gugatan 1MDB yang diperbolehkan terhadap Najib. dan berbagai individu lainnya.
Penggugat 1MDB, 1MDB Energy Holdings Limited, 1MDB Energy Limited, 1MDB Energy (Langat) Limited dan Global Diversified mengajukan gugatan terhadap Najib, Terrence Geh Choh Heng (mantan direktur keuangan 1MDB), Jasmine Loo Ai Swan (mantan penasihat 1MDB), Casey Tang Keng Chee (mantan direktur eksekutif 1MDB), Vincent Beng (mantan kepala investasi 1MDB) dan Radhi Mohamad (mantan CFO 1MDB).
Kelvin Tan Kay Jim (mantan direktur investasi 1MDB) dan Nik Faisal Ariff Kamil (mantan CEO SRC International Sdn Bhd) juga terdaftar sebagai tergugat dalam gugatan tersebut.