2 Agustus 2023
JAKARTA – Otoritas Kota Baru (IKN) mengungkapkan visinya untuk ekowisata di kota baru, dengan konsep hutan kota lestari.
Bambang Susantono, Kepala Badan IKN, meyakinkan perwakilan media dalam pengarahan dengan Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif pada hari Senin bahwa ruang hijau yang mencakup 65 persen dari 256.000 hektar ibukota tidak akan berkurang dan pariwisata tidak akan merusak lingkungan setempat. ekosistem.
Sebaliknya, fokusnya adalah pada pengembangan inovatif yang bertujuan menjadikan Nusantara sebagai tujuan wisata yang khas, katanya, sambil mengusulkan “Indonesia X” sebagai merek untuk program pariwisata.
Otoritas IKN menjelaskan, 65 persen IKN yang dinyatakan sebagai RTH akan “dipulihkan” ke kondisi hutan lebat seperti tahun 1970-an hingga 1980-an, sehingga masyarakat dapat hidup berdampingan dengan flora dan fauna yang menjadikan negara ini sebagai daya tarik wisata yang menawan. orang-orang dari seluruh pelosok tanah air, sesuai dengan namanya Nusantara.
Bambang menyebutkan trekking, menjelajahi hutan, dan mengecek hutan bakau bisa menjadi aktivitas yang bisa dilakukan pengunjung kota baru tersebut.
Inisiatif tersebut, lanjutnya, akan dihubungkan dengan kegiatan wisata lainnya di Kaltim antara lain kunjungan ke kampung budaya Dayak Penyah, tempat wisata di Tenggarong, wisata bahari di Pulau Derawan, dan perjalanan ke ibu kota negara yang dapat diakses melalui jalan tol ke Samarinda yang baru dibangun.
Pada acara yang sama, Wakil Menteri Sosial, Budaya, dan Pemberdayaan Masyarakat Nusantara, Alimuddin, pada Senin mengumumkan ketersediaan 17 kabin untuk menampung wisatawan, sekaligus kesempatan menjelajahi hutan bakau sebagai bagian dari destinasi wisata yang beragam di kawasan itu.
Pihak berwenang juga menyoroti pariwisata “santai” di titik nol ibu kota, yang telah menarik lonjakan wisatawan lokal. Dalam upacara penting pada tahun 2022, 34 gubernur secara simbolis menyatukan air dan tanah dari setiap provinsi, menandai dimulainya pembangunan ibu kota baru.
Ali mengatakan, titik nol memiliki makna sejarah yang mendalam dan akan menjadi simbol ikonik memperingati nusantara.
Namun, selama proses pembangunan ibu kota sedang berjalan, kata dia, akomodasi dan bandara untuk sementara harus bergantung pada Kota Balikpapan.
“Saat ini kami tidak memiliki hotel bintang empat atau lima di IKN. Tapi dalam waktu dekat, pelaku bisnis perhotelan seperti Mariott dan lainnya akan membangun di IKN,” ujarnya di acara yang sama.
Sementara itu, Otoritas IKN menyebutkan pembangunan bandara VVIP di ibu kota negara akan dimulai pada akhir Agustus.
“Hari ini kami sedang melakukan ground clearance,” kata Alimuddin seraya menambahkan, bandara VVIP milik IKN dapat meningkatkan akses dan konektivitas mengingat kedekatannya dengan kawasan pusat pemerintahan (KIPP).
Saat ini bandara terdekat yang terletak di Balikpapan berjarak 90 menit dari pusat kota. Alimuddin mengatakan, keberadaan bandara VVIP akan mengurangi waktu tempuh menuju pusat kota sekitar 10 menit.