8 Juni 2023
JAKARTA – Asian Development Bank (ADB) telah menandatangani perjanjian pinjaman sebesar US$44,2 juta untuk PT ALBA Tridi Plastics Recycling Indonesia, anak perusahaan ALBA Group Asia di Indonesia, untuk membangun fasilitas daur ulang polietilen tereftalat (PET) di Central untuk membangun Pulau Jawa.
Bank pembangunan multilateral ini akan menyediakan $22,1 juta, sementara separuh lainnya akan ditanggung oleh perantaranya, Leading Asia’s Private Infrastructure Fund (LEAP), menurut siaran pers yang dirilis pada hari Selasa.
“Proyek ini menunjukkan potensi daur ulang PET di Indonesia, sedangkan pinjaman biru bersertifikat bertujuan untuk menarik lebih banyak investor dalam pengelolaan dan daur ulang limbah,” Ashok Lavasa, wakil presiden operasi sektor swasta dan kemitraan publik-swasta, mengatakan dalam pernyataannya.
Sekitar 8 juta hingga 12 juta ton plastik berakhir di lautan, dan Indonesia merupakan salah satu penyumbang polusi plastik laut terbesar, menurut pernyataan tersebut.
Pemerintah telah menerapkan inisiatif kebijakan melalui Peraturan Presiden No. 97/2017 tentang pengelolaan sampah rumah tangga diterapkan untuk mengurangi kebocoran sampah plastik sebesar 70 persen pada tahun 2025.
Meskipun terdapat beberapa inisiatif yang dilaksanakan sejak tahun 2018, hingga tahun 2021, pengurangan polusi plastik hanya sebesar 28,5 persen, menurut laporan CNN Indonesia, jauh dari tujuan pemerintah untuk mendekati nol polusi plastik pada tahun 2040.
Pabrik daur ulang ALBA dimaksudkan untuk mendaur ulang botol minuman PET menjadi serpihan polietilen tereftalat (rPET) berkualitas tinggi dan butiran rPET food grade, yang dapat digunakan untuk memproduksi botol rPET baru.
Pabrik tersebut diharapkan dapat mendaur ulang hingga 48.000 ton botol PET setiap tahunnya, menurut rilis tersebut, dan akan menghasilkan 36.000 ton rPET, yang akan mengimbangi hingga 30.500 ton karbon dioksida yang dihasilkan dari penggunaan PET murni.
“Proyek kami akan meningkatkan kapasitas produksi rPET food grade di Indonesia dan berkontribusi pada penciptaan ekonomi sirkular untuk plastik,” kata ketua ALBA Group Asia Limited, Axel Schweitzer, menurut pernyataan tersebut.
“Kami sangat antusias untuk melakukan lebih banyak proyek seperti ini di Indonesia dan kawasan Asia Tenggara yang lebih luas dan berharap dapat bekerja sama dengan ADB untuk menjajaki peluang di masa depan,” tambahnya.
ALBA Group yang berbasis di Jerman telah bekerja di bidang pengelolaan limbah dan industri daur ulang selama 50 tahun di Eropa dan lebih dari 20 tahun di Asia. Mereka menginjakkan kaki di Indonesia pada tahun 2022 ketika bermitra dengan PT Tridi Oasis Group dan mendirikan PT ALBA Tridi Plastics Recycling Indonesia.
Istilah pinjaman biru mengacu pada alat pembiayaan yang semakin populer yang bertujuan untuk melindungi akses terhadap air bersih, melindungi lingkungan bawah air, dan mengembangkan ekonomi air yang berkelanjutan.
Didirikan pada tahun 2016, LEAP adalah dana yang dikelola ADB dengan komitmen $1,5 miliar dari Japan International Cooperation Agency dan didirikan untuk fokus pada proyek infrastruktur ramah lingkungan.