13 Juni 2023
JAKARTA – Perjanjian baru yang ditandatangani di Singapura minggu lalu mencerminkan peningkatan minat investasi untuk ibu kota Indonesia yang akan datang, Nusantara, kata para ahli kepada The Straits Times.
Mereka menambahkan bahwa pembaruan yang lebih substantif mengenai investasi untuk kota baru di Kalimantan Timur, Kalimantan, kemungkinan besar akan dilakukan setelah negara kepulauan tersebut melaksanakan pemilu pada tahun 2024.
Komentar mereka disampaikan setelah setidaknya dua perusahaan menandatangani perjanjian kerahasiaan di Singapura pada Kamis lalu untuk mengerjakan proyek di Nusantara, menyusul semakin meningkatnya upaya Indonesia untuk memasarkan kota barunya.
ST mengetahui bahwa State Power Investment Corporation (SPIC), salah satu dari lima perusahaan pembangkit listrik terbesar di Tiongkok, dan Joe Green, sebuah perusahaan konstruksi dari Singapura, menandatangani perjanjian tersebut dengan Otoritas Ibu Kota Nasional Nusantara (OIKN).
Perjanjian tersebut ditandatangani pada Ecosperity Week, acara keberlanjutan tahunan Temasek, yang diadakan Selasa hingga Kamis lalu di Sands Expo and Convention Centre.
Presiden Indonesia Joko Widodo menghadiri acara tersebut pada hari Rabu lalu, dan menyampaikan usulan yang kuat untuk berinvestasi di ibu kota baru negara tersebut, Nusantara, beberapa hari setelah investor Singapura mengunjungi lokasi tersebut dalam roadshow untuk kota tersebut, yang merupakan yang pertama dari serangkaian roadshow yang dilakukan oleh Presiden Indonesia. nusantara berencana berorganisasi.
Lebih dari 130 pejabat pemerintah dan pengusaha dari Singapura berpartisipasi dalam roadshow dari tanggal 30 Mei hingga 1 Juni untuk menjajaki peluang di Nusantara.
Ekonom Bank Permata Josua Pardede mengatakan, kedua perjanjian yang ditandatangani tersebut menunjukkan komitmen yang lebih dalam dari investor asing terhadap Nusantara.
Mengingat kedua perusahaan yang menandatangani perjanjian ini terlibat dalam energi berkelanjutan, Pardede mengatakan penandatanganan tersebut mencerminkan bagaimana kota ini bergerak menuju tujuannya menjadi kota yang cerdas dan hijau.
“Jika investasi terus berlanjut di masa depan, maka pengembangan energi hijau di ibu kota baru akan lebih baik dibandingkan daerah lain di kawasan ini,” katanya, seraya menambahkan bahwa kemungkinan besar akan ada lebih banyak investasi untuk Nusantara setelah pemilihan umum Indonesia. . pada bulan Februari 2024.
ST memahami bahwa perwakilan dari SPIC dan Joe Green adalah bagian dari roadshow tersebut, dan bahwa kedua perusahaan akan mengerjakan proyek yang berkaitan dengan energi terbarukan dan pengelolaan limbah.
Dedi Dinarto, kepala analis Indonesia di firma penasihat kebijakan publik Global Counsel, setuju bahwa akan ada minat terhadap Nusantara setelah negara tersebut mengadakan pemilu, dan bahwa penandatanganan kedua perjanjian minggu lalu menunjukkan berlanjutnya minat terhadap kota tersebut.
Tapi belum ada yang pasti, tambahnya.
“Perjanjian kerahasiaan, nota kesepahaman dan perjanjian sementara lainnya hanya dimaksudkan untuk mengikat kedua pihak selama tahap negosiasi, namun tidak menjamin komitmen investasi akhir,” kata Dedi, mengacu pada bagaimana perjanjian lain ditandatangani. Di masa lalu.
“Menurut saya, kami hanya bisa membuktikan komitmen tulus investor, terutama investor asing, setelah pemilu Indonesia yang dijadwalkan pada Februari 2024.”
Duta Besar Indonesia untuk Singapura, Suryo Pratomo, mengatakan kepada ST bahwa ia bersyukur atas perjanjian yang baru saja dicapai, dan perjanjian tersebut tidak hanya akan meningkatkan kepercayaan masyarakat terhadap rencana negaranya, tetapi juga menarik pengusaha lain untuk berinvestasi di Nusantara.
“Presiden menegaskan, tugas KBRI adalah memfasilitasi (investasi). Terakhir, keputusan merealisasikan rencana investasi tersebut ada di tangan OIKN. Kedua penandatanganan perjanjian non-disclosure diharapkan dapat diikuti dengan penandatanganan dengan investor lain,” ujarnya.
Setelah penandatanganan perjanjian ini, langkah selanjutnya adalah bertukar data dengan pihak berwenang Indonesia untuk merumuskan studi kelayakan mengenai pekerjaan yang dapat dilakukan di wilayah tersebut.
Kota Nusantara seluas 2.561 km persegi, sekitar tiga kali luas Singapura, diumumkan oleh Presiden Joko Widodo tiga tahun lalu. Negara akan menanggung 20 persen biaya pembangunannya, sementara Indonesia berharap sektor swasta akan menanggung sisanya.
Ibu kota baru diperkirakan akan diresmikan pada tahun 2024, saat Indonesia merayakan hari kemerdekaannya yang ke-79 pada 17 Agustus.