29 Juli 2022
PHNOM PENH – Setelah dua tahun gangguan akibat Covid-19, Komite Olimpiade Nasional Kamboja (NOCC) dan mitra lainnya bersama-sama menyelenggarakan Angkor Empire Marathon yang dijadwalkan pada 7 Agustus di Taman Arkeologi Angkor di Siem Reap.
Penyelenggara mengatakan dimulainya kembali Angkor Empire Marathon pada tahun 2022 akan berkontribusi pada pemulihan pariwisata di provinsi tersebut. Ini merupakan kali ketujuh lomba maraton tersebut dilaksanakan.
Vath Chamroeun, Sekretaris Jenderal NOCC, mengatakan pada konferensi pers pada 27 Juli bahwa NOCC tidak dapat menyelenggarakan Angkor Empire Marathon pada tahun 2020 dan 2021 karena pandemi Covid-19. Tahun ini, pemerintah memberikan izin untuk melanjutkan acara tersebut, yang diadakan pada musim hujan ketika tingkat pariwisata biasanya sedang rendah, untuk meningkatkan kunjungan.
“Acara ini mempertemukan peserta dari seluruh Asia, terutama dari Tiongkok dan Jepang. Acara tersebut jarang menarik minat orang-orang dari Eropa karena bulan Agustus adalah akhir masa liburan dan perjalanan mereka, ”ujarnya.
“Pasar utama kami adalah Tiongkok, namun karena pembatasan perjalanan di Tiongkok, pariwisata menurun dari sana. Namun kami berharap dimulainya kembali acara seperti maraton akan membantu memulihkan pariwisata dari luar negeri dan juga meningkatkan perjalanan domestik. Ini adalah tujuan utama kami.”
Ia menambahkan, selain membantu sektor pariwisata, lari maraton juga merupakan penggalangan dana untuk Rumah Sakit Anak Kantha Bopha, sebuah badan amal terkenal di dunia yang telah menyelamatkan nyawa banyak anak dan ibu di Kamboja.
“Selain untuk promosi pariwisata, dana hasil acara ini akan kami kumpulkan untuk disumbangkan ke rumah sakit seperti yang selalu kami lakukan selama ini,” imbuhnya.
“Setiap maraton kami selenggarakan sebagai acara amal yang membantu masyarakat kami dan acara ini dikelola oleh relawan dan mengandalkan partisipasi masyarakat,” lanjutnya.
Ia mengatakan jumlah peserta maraton yang terdaftar berjumlah sekitar 2.000 pelari, 300 di antaranya adalah orang asing, mengingat sebagian besar mereka adalah penduduk jangka panjang di sini, dan hanya sekitar 20 persen yang datang dari luar Kamboja.
“Ini adalah fase pertama pemulihan pasca-Covid 19 untuk membantu perekonomian informal dan makroekonomi serta bisnis terkait pariwisata di Siem Reap. Mereka akan melayani 2.000 tamu pada tahap pertama yang semuanya membutuhkan akomodasi, makanan, dan layanan lainnya, sehingga sangat menguntungkan bagi bisnis lokal ketika kami mengadakan setiap acara,” kata Chamroeun.
Panitia Penyelenggara SEA Games Kamboja (CAMSOC) juga akan mengirimkan pejabatnya untuk membantu menyelenggarakan acara tersebut guna memanfaatkan pengalaman tersebut guna meningkatkan kapasitas Kamboja menjadi tuan rumah SEA Games ke-32 tahun depan.
“Hal penting lainnya adalah event maraton ini dikelola oleh panitia ahli kami. Kita akan belajar dan belajar dari situ untuk memanfaatkan ilmu itu untuk menyelenggarakan lomba maraton di SEA Games. Kita akan adakan di tempat yang sama, sehingga mudah bagi kita untuk menggelar acara yang sama untuk SEA Games 2023,” kata Chamroeun.
General Manager Half Marathon Internasional Phnom Penh Sem Phalla mengatakan event Angkor mendatang terdiri dari full marathon 42.195km, half marathon 21km, event 10km dan event 3km.
“Sebuah acara maraton besar mempertemukan ratusan atau ribuan pelari, yang sebagian besar terbiasa berlari maraton melintasi kota-kota, namun Angkor Empire Marathon kami memiliki suasana unik yang mencakup situs warisan dunia dan pedesaan kami dengan pemandangan yang indah serta Siem Reap kota, jadi menurut saya kursus maraton kami adalah salah satu yang terbaik di dunia,” katanya.