12 Mei 2022
DHAKA – Bangladesh tidak memenuhi syarat untuk menerima dana dari Perusahaan Pembiayaan Pembangunan Internasional AS karena kekhawatiran akan pelanggaran hak-hak buruh.
Hal itu disampaikan Wakil Administrator USAID Isobel Coleman dalam jumpa pers hari ini (11 Mei 2022).
“DFC sedang melakukan pekerjaan infrastruktur namun mereka dilarang bekerja di Bangladesh karena masalah hak-hak buruh dan sampai hal ini terselesaikan, DFC tidak mungkin bekerja di sini di Bangladesh,” kata Coleman kepada The American Centre.
“Kekhawatirannya adalah pada kemampuan pekerja untuk berserikat, kebebasan berserikat dan membentuk serikat pekerja, agar serikat pekerja dapat berfungsi tanpa hambatan,” jelas Kathryn Davis Stevens, direktur negara organisasi tersebut.
Dia juga menyebut keselamatan di tempat kerja sebagai masalah yang memprihatinkan. “Kami tahu telah terjadi perbaikan di banyak bidang khususnya di sektor pakaian siap pakai, namun secara keseluruhan masih ada kekhawatiran besar.”
DFC, sebuah lembaga pembiayaan pembangunan, bekerja sama dengan sektor swasta untuk mendanai solusi yang dihadapi negara berkembang di sektor-sektor seperti energi dan infrastruktur.
Coleman, yang mengunjungi Bhashan Char selama perjalanan ini, juga mengungkapkan keprihatinannya terhadap pulau tersebut.
Sulit untuk dijangkau dan kami telah mendengar kekhawatiran tentang kesukarelaan orang-orang yang pergi ke Bhashan Char, kata Coleman.
Dia berbicara tentang kurangnya layanan dasar di sana.
“Perumahannya jelas merupakan peningkatan dibandingkan Cox’s Bazar. (Mengenai) pengiriman makanan di Cox’s Bazar – mereka mendapatkan semua jenis barang di keranjang makanan mereka. Mereka mendapatkan sayuran segar. Kami tidak melihatnya di Bhashan char. Sangat sulit dijangkau dan fasilitas penyimpanan di sana sangat sedikit,” tambahnya.
Ia mengatakan ada 400.000 anak pengungsi yang seharusnya mengikuti sistem pendidikan formal, namun ternyata tidak. “Kemungkinan besar mereka bisa kembali jika mereka berpendidikan.”
“Apakah saya melihat adanya prospek repatriasi dalam waktu dekat? Ya, saya tidak melakukannya. Sampai ada keamanan untuk kepulangan yang bermartabat, sukarela, dan damai, saya rasa kita tidak akan melihat adanya pergerakan kembali dengan cara yang berarti,” tambah Coleman.
Ia juga mengatakan bahwa Dewan Keamanan saat ini bukanlah organisasi yang paling fungsional.
“Kami ingin melihat mereka memainkan peran yang kuat dalam sejumlah krisis di dunia, namun dengan situasi politik saat ini, sangat kecil kemungkinannya mereka akan memainkan peran tersebut, terutama dalam krisis ini dan krisis lainnya,” kata Coleman.