Banjir atau tidak, warga Malaysia siap memilih

20 Oktober 2022

PETALING JAYA – Ini mungkin berarti harus mengarungi air atau mengantri dengan payung, namun tidak ada – bahkan banjir – yang dapat menghentikan banyak warga Malaysia untuk keluar rumah untuk memilih.

Hal ini terutama terjadi pada mereka yang tinggal di wilayah pantai timur, yang menganggap banjir tahunan pada akhir tahun hanyalah bagian dari kehidupan mereka.

Amzan Ibrahim, 57, warga Kemaman, Terengganu, mengatakan, hujan atau cerah, dia akan memilih.

“Saya akan tetap keluar dan memilih. Begitu juga dengan mereka yang ada di daerah kita. Jika banjir melanda, kita semua akan berada di tempat penampungan bantuan banjir. Seharusnya lebih mudah untuk keluar dan memilih,” katanya.

Warga lain di Pasir Minal, yang hanya mau dipanggil Syed (40), mengaku juga akan keluar dan memilih, namun dengan berat hati jika terjadi banjir.

“Saya tahu betapa sulitnya keluar saat banjir. Pada saat ini, fokus kita harus pada penyelamatan harta benda dan nyawa.

“Tetapi saya memahami bahwa itu adalah tugas saya untuk memilih,” kata pekerja lepas tersebut.

Sebagian besar warga di dataran rendah di Baling, Kedah, mengatakan mereka akan berani menghadapi cuaca basah untuk memilih kandidat yang tepat yang dapat membantu mengakhiri masalah banjir di sana.

Hasriah Din (50), warga Kampung Iboi yang akhir-akhir ini terkena dampak parah, mengaku menginginkan anggota parlemen yang peduli terhadap warga desa.

“Saat banjir awal tahun ini, banyak yang kehilangan mobil, harta benda, dan bahkan rumah mereka.

“Saya berharap cuaca akan bagus pada hari pemungutan suara,” katanya.

Warga desa lainnya, Azuwan Manaf (44), juga mengaku menginginkan pemimpin yang tahu cara mengatasi masalah banjir. GE15 adalah platform yang tepat untuk memilih orang seperti itu,” ujarnya.

Namun, penyadap karet Azhar Mat Isa (36) mengaku hanya akan memilih jika cuaca bagus.

“Rumah saya cukup jauh dari TPS terdekat. Kalau banjir melanda, saya harus mengurus keluarga dulu,” ujarnya.

Warga desa Mohd Kamal Tahak (36) juga menyampaikan sentimen serupa, mengatakan keselamatan keluarganya adalah yang utama.

Baling mengalami salah satu banjir terburuk dalam beberapa dekade pada tanggal 4 Juli, yang diyakini disebabkan oleh penggundulan hutan dan pola cuaca yang tidak menentu.

Banjir berdampak pada 12 desa di Baling dan menyebabkan tiga orang, termasuk seorang wanita hamil, tewas.

Di Johor, Muhamad Faris Sulaiman, 27, mengatakan dia tidak akan melewatkan pemungutan suara.

“Suara itu sangat penting. Kami harus keluar dan memilih agar kami dapat memilih pemimpin terbaik,” kata penjual char kuey teow berusia 25 tahun yang akan memberikan suaranya di Skudai.

Pemilih lainnya, Ardylla (27), mengaku tidak akan memilih lagi kali ini dan fokus menyelamatkan ibunya yang sakit.

Di Kota Tinggi, warga Kampung Baru Sungai Mas menantikan hari pemungutan suara, meski tinggal di daerah yang biasanya terputus selama musim hujan.

Ibu tunggal Noorizam Punijan (52) mengatakan dia akan pergi memilih untuk berterima kasih kepada pihak yang membantunya selama pengalaman terburuknya. Suaminya meninggal pada 4 November tahun lalu dan rumahnya terendam banjir saat pengajian tahlil.

“Dia meninggal pada malam sebelumnya, dan pemakaman berakhir sekitar pukul 09.00 keesokan harinya, namun hujan turun dan rumah terendam banjir sehingga kami semua terpaksa pindah ke Pusat Pertolongan Sementara (PPS) tempat kami melanjutkan tahlil,” ujarnya.

“Saya tidak tahu bagaimana lagi harus berterima kasih kepada mereka yang telah membantu saya, enam anak dan dua cucu saya sejak kematian suami saya.”

Guru Tahfiz Ahmad Ghazali Abd Latif, 35, yang tinggal di seberang jalan, setuju namun merasa GE15 bisa ditunda.

“Saat ini fokus kami adalah bagaimana melindungi rumah, properti, kendaraan, dan hewan ternak kami,” katanya.

Di Selangor, banyak pemilih khawatir akan terulangnya banjir pada bulan Desember lalu.

“Saya tinggal di Kampung Sri Langkas Tambahan, Puchong, dekat Sungai Klang. Saat hujan lebat, Kampung Sri Aman tempat saya memilih akan menjadi yang pertama terendam banjir, jadi saya rasa saya tidak akan keluar untuk memilih.

“Saya harus memindahkan kendaraan kami, menyelamatkan ibu saya yang sakit dan barang-barang kami,” katanya.

login sbobet

By gacor88