3 Agustus 2022
DHAKA – Sebagian besar wilayah utara negara itu kembali dilanda banjir akibat gempuran air dari hulu dalam dua hari terakhir.
Ini adalah periode banjir ketiga yang dihadapi wilayah utara tahun ini. Wilayah ini dilanda dua kali banjir pada bulan Juni, dengan jeda waktu selama seminggu di antara keduanya, kata penduduk setempat.
Ribuan orang menderita karena rumah dan ladang mereka terendam air. Banyak yang berlindung di jalan raya, tanggul dan dataran tinggi lainnya.
Pejabat pemerintah distrik mengatakan mereka berupaya memberikan bantuan kepada orang-orang yang dilanda banjir.
Pusat Prakiraan dan Peringatan Banjir (FFWC) mengatakan dalam sebuah buletin: “Sungai-sungai besar di wilayah utara mengalami tren peningkatan.
Kenaikan permukaan air di Sungai Brahmaputra-Jamuna dan Gangga-Padma kemungkinan akan berlanjut hingga 72 jam ke depan, kata buletin yang dirilis pukul 9 pagi kemarin.
Dalam Kurigram Ulipur upazila, seorang buruh tani tewas tenggelam di perairan yang mengalir dari Teesta di kawasan Masjid Lal. Dia diketahui bernama Mahbubur Rahman (55).
Penduduk setempat mengatakan dia meninggal karena arus kuat di anak sungai Teestra saat berenang pulang kerja.
Belakangan, penduduk setempat menemukan jenazahnya, kata Imtiaz Kabi, petugas yang bertanggung jawab di kantor polisi Ulipur.
Sementara itu, rumah sekitar 20.000 keluarga dari lima upazila di Lalmonirhat dan Kurigram terendam air.
Insinyur Eksekutif Dewan Pengembangan Air Distrik Mizanur Rahman mengatakan Teesta mengalir 15 cm di atas tingkat bahaya kemarin pagi di titik Teesta-Barrage di Hatibandha upazila Lalmonirhat.
Nazrul Islam (58) dari Patgram upazila Lalmonirhat, mengatakan: “Saya menanam lahan Aman di sekitar enam petak besar. Semuanya terendam air. Semua tanaman akan rusak jika air tetap ada dalam lima hari.”
Desa lain yang terkena banjir, Abed Ali (65), dari Rajarhat upazila Kurigram, mengatakan: “Air banjir masuk ke rumah saya pagi ini (kemarin pagi). Saya dan keluarga saya sekarang berlindung di jalan terdekat.”
Di Dinajpur, beberapa desa di kesatuan Lazmitari Gangachara Upazila juga terendam banjir.
Sekitar 1.000 keluarga di Desa Sankardah dan Bagerhat terdampar akibat banjir.
Pejabat WDB mengatakan air di Teesta mengalir 17 cm di atas tingkat bahaya di sana.
Abdullah Al Hadi, ketua Laxmitari, mengatakan Teesta mulai naik pada Senin malam dan membanjiri sebagian besar wilayah tersebut.
Di Nilphamari, sekitar 30.000 orang dari 15 wilayah sekolah di Dimla dan Jaldhaka upazila terkena dampak banjir.
“Banjir baru melanda desa kami kemarin pagi. Sekitar 100 keluarga, termasuk saya, bergegas keluar rumah dan berlindung di jalan,” kata Mottaleb Mollah (65), warga kawasan Pashchim Kharibari di Dimla upazila.
(Koresponden kami dari Lalmonirhat, Dinajpur dan Nilphamari berkontribusi pada laporan ini.)