4 Juli 2023
JAKARTA – Politisi Partai Gerindra Andre Rosiade mengatakan partainya akan menyambut mitra baru bulan ini untuk mendukung pencalonan ketua umum Prabowo Subianto pada pemilihan presiden tahun depan.
Gerindra membentuk aliansi elektoral, yang disebut Koalisi Kebangkitan Indonesia Raya (KKIR), dengan partai kecil pro-pemerintah, Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), yang bersikeras agar ketuanya sendiri, Muhaimin Iskandar, menjadi pasangan calon wakil presiden Prabowo.
“Ada beberapa parpol yang Insya Allah akan bergabung dengan kita pada bulan Juli ini, baik partai legislatif maupun non legislatif,” kata Andre kepada wartawan, Minggu, dilansir Kompas.com.
Andre tidak membeberkan identitas pihak-pihak yang terlibat.
Gerindra saat ini sedang melakukan pembicaraan dengan sesama partai pendukung pemerintah, Partai Golkar dan Partai Amanat Nasional (PAN), untuk mengajukan calon presiden pada Pilpres 2024, meski kedua calon mitra tersebut tergabung dalam aliansi elektoral yang berbeda, Indonesia Bersatu. Koalisi (KIB). KIB menghadapi bahaya perpecahan ketika ketiga anggotanya berjuang untuk bersatu dalam calon presiden yang bersatu karena tidak satupun dari mereka memiliki nama yang kuat untuk menandingi kandidat terdepan dalam jajak pendapat publik.
Baru-baru ini, dalam pertemuan kedua partai, PAN menghadirkan Menteri Non Badan Usaha Milik Negara (BUMN) dan Ketua Umum Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI), Erick Thohir, sebagai calon cawapres Prabowo. Elektabilitas Erick jauh melebihi Muhaimin dalam jajak pendapat publik belakangan ini.
Sementara itu, Golkar mengisyaratkan kemungkinan mendukung pencalonan presiden Prabowo pada tahun 2024 dengan imbalan menunjuk ketuanya sendiri Airlangga Hartarto sebagai calon politisi Gerindra tersebut.
Andre mengatakan kemungkinan kemitraan baru hanya akan memperkuat posisi KKIR pada pemilu mendatang, dan menepis spekulasi bahwa memiliki anggota baru berarti peluang Muhaimin menjadi cawapres Prabowo semakin kecil.
Andre mengatakan keputusan akhir mengenai siapa yang akan menjadi pasangan Prabowo di kubu KKIR ada di tangan kedua pemimpin Gerindra dan PKB, dan mengatakan Muhaimin memainkan peran kunci.
Belum lagi Prabowo dan Muhaimin memiliki komitmen yang sama, bahwa mereka ingin melihat aliansi tumbuh lebih kuat dengan tambahan anggota baru.
Pembentukan aliansi dengan PKB akan berupaya memperbaiki beberapa kelemahan Gerindra dengan memanfaatkan basis pemilih partai Islam tersebut melalui Nahdlatul Ulama (NU).
Namun, beberapa analis percaya bahwa Prabowo masih mencari kandidat dengan elektabilitas yang lebih baik untuk membantu memenangkan pemilih di Jawa Tengah dan Jawa Timur, dua daerah besar yang ia kalahkan pada tahun 2019.
Prabowo bertemu dengan Presiden Joko “Jokowi” Widodo setidaknya tiga kali bulan lalu atas undangan sang presiden, sehingga para analis berspekulasi bahwa presiden tersebut secara politis condong ke arah mantan saingannya dalam pemilihan presiden tahun 2019.
Spekulasi menyebut Jokowi belum siap mendukung calon presiden dari Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P), Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo. Ganjar dan PDI-P mendapat dukungan dari Partai Persatuan Pembangunan (PPP), anggota KIB lainnya yang dipimpin Golkar.
Baik Ganjar maupun Prabowo terus-menerus bertukar posisi teratas dalam jajak pendapat elektabilitas baru-baru ini, dan elektabilitas mereka masing-masing melampaui tokoh oposisi Anies Baswedan, yang pencalonannya sebagai presiden didukung oleh Partai NasDem dan dua partai oposisi.