12 Juni 2023
PRIA SEREN – Lima tahun lalu, Rathna Devy Muttaya meninggalkan keluarga mudanya untuk melanjutkan studinya di Australia, dengan harapan bahwa pengetahuan tambahan akan membantunya mengembangkan dua bisnis makanannya.
Namun masalah pencatatan kelahiran putrinya kepada pihak berwenang Malaysia menggagalkan rencana tersebut dan menjungkirbalikkan kehidupan keluarga tersebut.
Alih-alih memperluas bisnisnya, keluarga tersebut malah menjual bisnisnya dengan kerugian dan suami serta dua putranya, yang berusia 10 dan tujuh tahun, harus meninggalkan kehidupan mereka dan pindah ke Melbourne, Australia.
Keluarga berada dalam kesulitan ini karena masalah yang dihadapi Rathna (45) saat dia mengajukan pendaftaran kelahiran putrinya di Melbourne ke pihak berwenang Malaysia.
Rathna berangkat ke Melbourne pada tahun 2018, tetapi pada akhir tahun dia mengetahui bahwa dia hamil.
Karena ia tidak dapat kembali ke Malaysia karena studinya, Rathna melahirkan putrinya di Melbourne pada Juli 2019 dan sebulan kemudian mengajukan permohonan agar anak tersebut didaftarkan ke pihak berwenang Malaysia.
Rathna, yang menyelesaikan studinya pada Maret 2020, mengaku sebelum melahirkan putrinya, ia menelepon perwakilan Malaysia di Melbourne untuk mengecek tata cara pencatatan kelahirannya.
“Saya tidak bisa terbang kembali (untuk melahirkan) karena saya mengalami komplikasi medis dan harus melakukan pemeriksaan mingguan. Ada juga skripsi dan program yang harus saya selesaikan,” ungkapnya.
Meskipun putri Rathna akan segera berusia empat tahun, bayi tersebut masih belum memiliki dokumen identitas Malaysia, meskipun ibunya telah mengajukan permohonan tersebut empat tahun lalu.
“Putri saya sekarang dianggap tidak memiliki kewarganegaraan karena dia tidak memiliki dokumen identitas apa pun,” kata Rathna kepada The Star.
Karena anak tersebut tidak memiliki dokumen identitas, orang tuanya tidak dapat mengajukan paspor.
“Suami dan putra saya juga terpaksa pindah ke Melbourne karena kami tidak bisa membawa putri saya kembali ke Malaysia karena dia tidak bisa bepergian tanpa paspor,” tambahnya.
Dalam surat terakhirnya tertanggal 11 Mei 2023, Kementerian Dalam Negeri menyampaikan kepada Rathna bahwa permohonan kewarganegaraan putrinya masih diproses.
“Beberapa minggu yang lalu saya terbang kembali dan pergi ke Putrajaya untuk menyelesaikan masalah lagi karena visa Australia saya akan segera habis masa berlakunya. Tapi saya mendapat jawaban yang sama, lamaran sedang diproses,” katanya.
“Seluruh episode itu menguras emosi. Pengeluaran kami tinggi di Australia.
“Saya memohon kepada pihak berwenang untuk memahami kesulitan saya karena hal ini berdampak pada keluarga saya,” tambahnya.
Presiden Asosiasi Pegawai Negeri Sipil Malaysia Andrew Raju, yang menemani Rathna ke Putrajaya, mengaku bingung dengan kasusnya.
“Karena dia mendaftarkan kelahiran putrinya di Melbourne, tidak masuk akal mengapa pihak berwenang masih memproses permohonannya,” katanya.
Saat dihubungi, pejabat Kementerian Dalam Negeri membenarkan permohonan Rathna masih diproses.