18 Juli 2023
BANGKOK – Esports tumbuh dengan kecepatan dua digit, dan Kantor Kebijakan dan Strategi Perdagangan (TPSO) memperkirakan pada hari Jumat bahwa jumlah pemain yang berpartisipasi dalam kompetisi game akan berlipat ganda dari 9,8 juta pada tahun 2021 menjadi 18,7 juta pemain pada tahun 2027.
Poonpong Naiyanapakorn, direktur jenderal kantor tersebut, mengatakan sekitar 67% gamer menggunakan ponsel pintar sementara sisanya menggunakan komputer atau konsol game.
TPSO memperkirakan nilai pasar e-sports di Thailand sebesar 37,6 miliar baht pada tahun 2021 dan mengatakan bahwa pasar tersebut telah tumbuh rata-rata sekitar 20% per tahun dalam lima tahun sebelumnya. Ini mulai mendapatkan momentumnya pada tahun 2018 ketika perkiraan nilainya mencapai 18,5 miliar baht, kata kantor tersebut.
Poonpong mengidentifikasi beberapa penyebab pesatnya pertumbuhan eSports di Thailand:
Semakin banyak game yang dapat dialirkan melalui media sosial dan ini menarik pemain baru,
Semakin banyak turnamen esports yang disiarkan secara online, hal ini telah membantu memperkuat basis penonton bahkan di masa pandemi ini.
Semakin banyak perusahaan komputer dan game yang membuat produk berorientasi esports, dan
Beberapa institut di Thailand telah memasukkan mata pelajaran terkait e-sports ke dalam kurikulum mereka.
“Pasar e-sports semakin berkembang setiap tahunnya dan memiliki potensi peluang bisnis yang tinggi. Hal ini juga dipicu oleh fakta bahwa perangkat elektronik semakin mudah diakses oleh khalayak yang lebih luas setiap tahunnya,” tambah Poonpong.
Poonpong mengatakan e-sports juga merupakan saluran periklanan yang efektif untuk bisnis. Studi Nielsen Fan Insights pada tahun 2021 menemukan bahwa 65% penonton esports di seluruh dunia dapat mengingat nama merek atau logo sponsor dari acara yang mereka tonton. Selain itu, 55% mengatakan mereka lebih cenderung membeli produk game dari merek yang mensponsori tim esports favorit mereka dibandingkan merek lain dengan harga yang sama.
Untuk lebih memajukan industri e-sports, TPSO menyarankan pemerintah untuk mendukung pembangunan dan peningkatan infrastruktur terkait, termasuk akses internet, teknologi digital, dan pengembangan perangkat lunak.
Undang-undang dan peraturan terkait juga harus diubah untuk memfasilitasi pertumbuhan e-sports dan memastikan bahwa investasi masa depan tidak terhambat, kata Poonpong.
Untuk meredakan kekhawatiran orang tua, permainan yang termasuk dalam turnamen e-sports tidak boleh mendorong kekerasan dan perilaku tidak pantas, tambahnya.
Ketua TPSO mengatakan untuk memastikan pertumbuhan yang berkelanjutan, investasi dari bisnis yang secara langsung dan tidak langsung terkait dengan e-sports juga harus dipromosikan, seperti produsen elektronik, pengembang perangkat lunak, penyelenggara acara, agen pemasaran, makanan dan minuman, dan fashion pakaian esports. .