Deklarasi aset akan diperluas untuk memerangi korupsi di Malaysia

20 September 2022

PETALING JAYA – Mekanisme deklarasi aset bagi pejabat pemerintah, anggota parlemen dan senator akan diperkuat untuk meningkatkan integritas pemerintah, kata Datuk Seri Ismail Sabri Yaakob.

Perdana Menteri mengatakan bahwa amandemen dan perbaikan Kode Etik saat ini akan dilaksanakan.

“Kode Etik baru akan diberlakukan bagi anggota parlemen berdasarkan Undang-undang DPR (Hak Istimewa dan Kekuasaan) tahun 1952 (UU 347), dengan mempertimbangkan prinsip pemisahan kekuasaan antara eksekutif dan legislatif,” katanya dalam sebuah pernyataan. Ungkap Ketua Pansus Kabinet Khusus Pemberantasan Korupsi kemarin.

Pertemuan tersebut juga menyepakati bahwa CEO perusahaan terkait negara (GLC) dan perusahaan investasi terkait pemerintah (GLIC), bersama dengan lembaga peradilan, harus melaporkan aset mereka ke Komisi Anti Korupsi Malaysia (MACC).

Detail kode etik baru akan diajukan kembali oleh MACC pada rapat panitia kabinet khusus berikutnya, tambah Ismail Sabri.

Mereka yang hadir dalam pertemuan tersebut juga diberi penjelasan mengenai status terkini RUU Pembiayaan Politik, ujarnya.

“RUU ini akan diatur oleh entitas independen yang dikenal sebagai Pengawas Keuangan Sumbangan Politik di tingkat federal dan negara bagian,” katanya.

Pandangan seluruh pemangku kepentingan terkait, termasuk partai politik, akan dipertimbangkan secara rinci sebelum RUU tersebut diajukan pada sidang ketiga sidang kelima DPR ke-14, kata Ismail Sabri.

“Pemerintah tetap berkomitmen menjunjung tinggi prinsip integritas dan menjamin transparansi pemerintahannya sehingga dapat diperbaiki dari waktu ke waktu untuk menjadikan Malaysia negara yang bebas korupsi,” imbuhnya.

Rapat ketiga sesi kelima Parlemen ke-14 telah dimajukan menjadi 3 Oktober dan Anggaran 2023 akan diajukan pada 7 Oktober.

Sidang parlemen mendatang berlangsung selama 32 hari dari 3 Oktober hingga 29 November.

Ismail Sabri mengatakan, rapat juga menyepakati Undang-Undang Pemeriksaan Tahun 1957 (UU 62) diubah oleh Departemen Pemeriksa Keuangan untuk memberdayakan profesionalisme dan menjamin independensi Auditor Jenderal.

Pertemuan tersebut juga menyepakati untuk melakukan evaluasi terhadap arahan Malaysian Institute of Integrity (IIM) dengan hibah tetap tahunan dari National Centre for Governance, Integrity and Anti-Corruption (GIACC) untuk jangka waktu tiga tahun sejak tahun 2023 hingga 2025. Hal ini bertujuan untuk meningkatkan dan memperkuat integritas negara, kata Perdana Menteri.

“Peran IIM akan diperkuat berdasarkan tiga fungsi inti: pendidikan, advokasi dan pelatihan; penelitian dan publikasi; dan kerja sama strategis,” kata Ismail Sabri.

Pertemuan tersebut juga memutuskan untuk mendorong pemberian layanan dan meningkatkan tata kelola oleh pemerintah daerah untuk memperkuat elemen integritas, tambahnya.

situs judi bola online

By gacor88