8 Maret 2022
MANILA — Departemen Perdagangan dan Industri (DTI) mendorong penimbunan produk pertanian di tengah invasi Rusia ke Ukraina, namun dikatakan bahwa stok barang-barang manufaktur di negara tersebut mencukupi dan tidak ada alasan bagi masyarakat untuk tidak panik.
Ruth Castelo, Wakil Sekretaris DTI, juga mengatakan dampak konflik terhadap harga barang tidak akan langsung terasa.
Serangan tersebut memicu kekhawatiran akan kenaikan harga komoditas karena Rusia adalah eksportir minyak.
“Itu tidak akan terjadi sekarang. Kami melihat tiga bulan ke depan sebelum peristiwa di Eropa berdampak pada negara ini, jadi kami berharap hal ini akan berakhir sehingga harga kami tidak akan terpengaruh,” kata Castelo saat pengarahan Laging Handa.
Negara ini memiliki cukup barang-barang manufaktur, katanya.
Pengecer dan produsen memiliki persediaan yang dapat bertahan selama 30 hingga 90 hari, katanya.
“Stok kita cukup, masyarakat tidak perlu panik, dan setiap kenaikan harga juga kita moderasi,” ujarnya.
Menurut dia, kenaikan harga BBM tidak boleh mempengaruhi harga stok yang ada karena sudah jadi.
“Itu dibuat sebelum konflik terjadi, jadi tidak boleh terpengaruh dengan konflik yang terjadi sekarang,” ujarnya.
Sejauh ini, DTI baru menerima satu permintaan kenaikan harga produk manufaktur, ujarnya.
Permintaan itu bukan karena kenaikan harga bahan bakar, tapi karena kenaikan harga ikan, tambahnya.
“Kami tidak melihat bahwa kami akan melakukan penyesuaian harga mulai sekarang.”
DTI juga akan meminta produsen untuk memperlambat permintaan kenaikan harga seiring dengan pemulihan negara dari pandemi ini, katanya.
“Kami juga bergantung pada kerja sama dan dukungan sektor swasta,” tambahnya.
Sementara itu, karena situasi keamanan yang memburuk dengan cepat di Ukraina, Departemen Luar Negeri (DFA) telah menaikkan tingkat kewaspadaan krisis untuk seluruh wilayah di Ukraina ke level 4 (wajib repatriasi), kata Kedutaan Besar Filipina di Warsawa, Polandia.
Pada tingkat kewaspadaan krisis 4, pemerintah Filipina melaksanakan prosedur evakuasi wajib dengan biaya pemerintah.
“Warga Filipina di Ukraina akan dibantu oleh Kedutaan Besar Filipina di Polandia dan Tim Reaksi Cepat yang saat ini membantu warga Filipina untuk repatriasi dan pemukiman kembali,” kata kedutaan.
Ia menambahkan bahwa DFA terus memantau secara dekat perkembangan politik dan keamanan di Ukraina.
Rincian kontak 24/7 Kedutaan Besar Filipina adalah sebagai berikut: 1. Nomor telepon darurat: +48 604 357 396 (Juga menerima panggilan viber dan whatsapp). 2. Nomor Telepon Bantuan Nasional: +48 694 491 663 (juga menerima panggilan viber dan whatsapp).
Lebih banyak warga Filipina dari Ukraina telah tiba di Manila, menurut DFA.