27 Oktober 2022
BANGKOK – Federasi Industri Thailand (FTI) dan Kamar Dagang Thailand (TCC) menyambut baik Xi Jinping yang mempertahankan jabatan presiden Tiongkok untuk masa jabatan ketiga, dengan mengatakan bahwa hal ini akan mengarah pada kesinambungan kebijakan yang akan menguntungkan bisnis Thailand.
Reaksi positif diungkapkan Presiden FTI Kriengkrai Thiennukul dan Ketua TCC Sanan Angubolkul.
Xi dikukuhkan untuk masa jabatan ketiga sebagai pemimpin setelah pertemuan Partai Komunis Tiongkok yang berkuasa selama seminggu untuk memperkuat pengaruh politiknya.
Kriengkrai mengatakan Xi akan terus menjaga stabilitas kebijakan luar negeri dan ekonomi Tiongkok.
Ketua FTI mengatakan hanya pejabat lanjut usia di pemerintahan Tiongkok yang diganti.
Dia mengatakan dengan Xi yang terus memimpin Tiongkok, negara adidaya Asia akan menjadi pemimpin teknologi dunia pada tahun 2035.
Thailand memperkirakan Beijing akan melonggarkan tindakan anti-Covid bulan depan dan melihat kembalinya turis Tiongkok pada akhir tahun ini, tetapi laporan mengatakan pemerintah Komunis akan melanjutkan kebijakan ketat Nol-Covid hingga Maret, kata Kriengkrai.
Presiden FTI menambahkan bahwa kepemimpinan Xi yang berkelanjutan dan perang dagang yang sedang berlangsung antara Tiongkok dan Amerika Serikat akan terus berlanjut di Thailand.
Perang dagang telah mendorong investor Tiongkok untuk mencari basis manufaktur baru, khususnya di Asia Tenggara, kata Kriengkrai.
“Hal ini tercermin dari rasio investasi asing langsung yang menunjukkan bahwa Tiongkok berada di urutan teratas daftar investor asing di kerajaan tersebut,” ujarnya.
Kriengkrai yakin, begitu Beijing melonggarkan kebijakan Nol-Covid-nya, akan lebih banyak investor Tiongkok yang akan melakukan perjalanan ke Thailand.
Dia mengatakan Tiongkok cenderung berinvestasi dalam manufaktur kendaraan listrik dan industri teknologi tinggi di kerajaan tersebut.
“Thailand tetap menjadi pilihan terbaik bagi investor Tiongkok karena hubungan baik antara kedua negara. Investor Tiongkok menyukai lingkungan investasi di Thailand dan kami yakin lebih banyak investasi akan mengalir dari Tiongkok ke Thailand, namun hal ini juga akan bergantung pada situasi geopolitik antara Tiongkok dan AS,” Kriengkrai segera menambahkan.
Sanan mengatakan dia yakin mempertahankan kepemimpinan Xi akan menguntungkan perekonomian Tiongkok dan Thailand karena Tiongkok akan melanjutkan kebijakan perdagangan, investasi, dan pariwisata.
Thailand akan mendapat manfaat dari pemulihan Tiongkok dan akan berperan dalam membantu perekonomian Thailand tumbuh setidaknya 4 persen, kata Sanan.
Dia mencatat bahwa perekonomian Tiongkok telah tumbuh pada tingkat antara 6 dan 9 persen, namun telah turun menjadi 2 persen karena kebijakan Nol-Covid yang mereka terapkan. Meski begitu, kebijakan tersebut tetap positif karena menunjukkan keseriusan Beijing dalam mengendalikan wabah tersebut.
Sanan mengatakan TCC memperkirakan lebih dari 5 juta wisatawan Tiongkok akan kembali ke Thailand tahun depan setelah negara tersebut dibuka kembali sepenuhnya.
Orang Tiongkok adalah kelompok terbesar yang telah berinvestasi di Thailand dan beberapa perusahaan besar juga berinvestasi di kerajaan tersebut, kata Sanan.
Misalnya, katanya, BYD telah memutuskan untuk berinvestasi pada manufaktur kendaraan listrik di Thailand dan beberapa perusahaan Tiongkok lainnya, termasuk produsen peralatan medis, akan menggunakan Thailand sebagai rantai pasokan.
Sanan menambahkan, pemerintah Thailand telah menyempurnakan undang-undang tersebut untuk memudahkan investor asing membeli tanah sehingga mereka dapat menggunakan kerajaan tersebut sebagai kawasan strategis yang menghubungkan negara-negara ASEAN lainnya.