15 Juni 2023
JAKARTA – Presiden Joko “Jokowi” Widodo, yang secara konstitusional dilarang mencalonkan diri untuk masa jabatan berikutnya, akan mengakhiri masa jabatannya sebagai pemimpin negara pada tahun depan, namun ia mungkin tidak akan benar-benar meninggalkan dunia politik karena dinasti yang memperkuatnya dapat berkembang jangkauannya selama bertahun-tahun yang akan datang.
Presiden mengatakan pada hari Rabu bahwa dia telah memberikan persetujuan kepada putra bungsunya, Kaesang Pangarep, seorang pengusaha, YouTuber dan pemilik klub sepak bola, untuk mengikuti jejaknya di dunia politik setelah yang terakhir mengumumkan kesediaannya untuk mencalonkan diri sebagai Wali Kota Depok, Barat – Jawa, lebih disukai. selama akhir pekan.
“Tugas orang tua adalah memberikan restu kepada (anak-anaknya) dan mendoakannya,” kata Jokowi, Rabu, ketika ditanya apakah dia sudah memberikan lampu hijau kepada putra bungsunya untuk terjun ke dunia politik.
Jokowi mengatakan Kaesang dan anak-anaknya yang lain memikul tanggung jawab untuk mengambil keputusan sendiri.
“Saya sudah terbiasa dengan (tradisi di mana, ketika) saya punya anak yang sudah menikah, tanggung jawab (mengambil keputusan) ada di tangan mereka. Jika ditanya, saya pasti akan memberi saran. Tapi kalau tidak diminta, saya tidak akan memberi nasihat,” kata Presiden.
Setelah banyak spekulasi akan berlaga di kompetisi regional pada tahun 2024, Kaesang mengatakan dalam video singkat yang diposting di saluran YouTube-nya: “Atas restu keluarga, saya Kaesang Pangarep siap membawa Depok menjadi nomor satu. pria.”
Depok, kota satelit Jakarta, dianggap sebagai benteng Islam yang konservatif secara politik, dan laporan Setara Institute yang diterbitkan pada bulan April menyebut kota ini sebagai kota paling tidak toleran kedua di seluruh Indonesia. Partai Keadilan Sejahtera (PKS) yang berbasis Islam telah mempertahankan kekuasaannya di wilayah tersebut selama 15 tahun terakhir, dengan kandidat yang didukung PKS memenangkan empat pemilihan walikota sebelumnya.
Baca juga: PSI memasang poster pinggir jalan yang mendukung pencalonan Kaesang sebagai Wali Kota Depok
Putra bungsu presiden ini pertama kali mengisyaratkan ketertarikannya pada politik saat makan siang pribadi bersama keluarga di kediaman pribadi Jokowi di Surakarta pada bulan Januari, menurut komentar saudaranya, Walikota Surakarta Gibran Rakabuming Raka, kepada media lokal.
Jika Kaesang menjabat sebagai Wali Kota Depok, ia akan bergabung dengan sejumlah anggota keluarga Jokowi yang pernah mencalonkan diri untuk jabatan publik, termasuk kakak laki-lakinya, Gibran, dan menantu Jokowi, Bobby Nasution, yang memenangkan kursi Wali Kota Surakarta dan Surakarta. Medan punya. masing-masing pada Pilkada 2020.
Pencalonan diri sebagai gubernur di Jakarta atau Jawa Tengah, yang secara luas dianggap sebagai batu loncatan untuk menjadi presiden, diyakini akan menjadi pilihan Gibran, anggota keluarga Jokowi pertama yang terjun ke dunia politik dan yang popularitasnya meningkat setelah serangkaian pertemuan. dengan elit politik negara.
Bobby juga bisa menjadi tantangan bagi jabatan Gubernur Sumut karena pria berusia 31 tahun itu kini tengah mencari dukungan dari partai politik pendukungnya pada tahun 2010, yakni Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P), Partai Gerindra. , Partai NasDem, Partai Golkar, dan Partai Persatuan Pembangunan (PPP) yang berbasis Islam.
Masih belum jelas apakah Kaesang akan mencalonkan diri sebagai calon PDI Perjuangan, partai ayah dan kakaknya.
Baca juga: PDI-P sedang mempertimbangkan pencalonan putra bungsu Jokowi sebagai Wali Kota Depok
Selain berbagai pernyataan dukungan dan undangan dari partai lain, PDI-P menyambut baik pencalonan Kaesang sebagai walikota dan mengatakan akan mempertimbangkan untuk mencalonkannya jika ia memutuskan untuk bergabung dalam partai tersebut. PDI-P mewajibkan anggota keluarga salah satu anggota partai berasal dari partai politik yang sama.
“Saya rasa Kaesang bisa sukses di Kota Depok. PDI-P akan mempertimbangkannya,” kata Puan Maharani, putri ibu pemimpin PDI-P Megawati Soekarnoputri, di sela-sela rapat kerja nasional partai tersebut pekan lalu.
Jokowi saat ini tengah naik gelombang popularitas menjelang akhir masa jabatannya sebagai presiden. Namun, jalannya dinastinya masih belum pasti, karena para anggotanya tidak mempunyai komando eksklusif atas partai politik besar mana pun.