19 November 2019
Partai yang berkuasa di Malaysia kalah dalam pemilu yang krusial.
Walaupun kekalahan di Tanjung Piai sudah diduga, namun skala kekalahannya sangat mengejutkan, kata Tun Dr Mahathir Mohamad dalam pernyataan pertamanya sejak pemilihan sela pada Sabtu lalu.
Perdana Menteri mengatakan perlunya pemeriksaan post-mortem menyeluruh untuk mengidentifikasi penyebab kekalahan telak Pakatan Harapan.
“Pemeriksaan mayat yang detail, serius dan jujur harus dilakukan di semua tingkatan untuk mengetahui alasan sebenarnya dari kekalahan tersebut,” ujarnya dalam pernyataan kemarin.
Ketua Pakatan mengatakan dia memperkirakan oposisi akan menang dengan mayoritas 2.000 suara, dan menambahkan bahwa selisih 15.086 suara di luar imajinasinya.
“Saya mencatat hasilnya. Saya menerima hasil yang diraih masyarakat Tanjung Piai,” kata ketua Parti Pribumi Bersatu Malaysia sambil mengucapkan terima kasih kepada mereka yang bekerja keras selama pemilu sela.
Pemilu sela Tanjung Piai dimenangkan oleh Datuk Seri Dr Wee Jeck Seng dari Barisan Nasional dengan mayoritas 15.086 suara.
Wee memperoleh 25.466 suara melawan calon Pakatan Karmaine Sardini (10.380), Wendy Subramaniam dari Panggang (1.707), Datuk Dr Badhrulhisham Abdul Aziz (850) dari Berjasa dan dua independen, Dr Ang Chuan Abdah Ahafry (380) dan dua independen (380) dan Dr. Dalam pernyataan terpisah, Menteri Perekonomian Datuk Seri Azmin Ali mengatakan pelajaran dari kekalahan lebih bertahan lama dibandingkan pelajaran dari kemenangan.
“Ini bukan waktunya bagi anggota dan pemimpin Pakatan untuk saling menyerang, atau memanfaatkan situasi untuk menantang kepemimpinan koalisi.
“Setiap serangan terhadap kepemimpinan hanya akan terus melemahkan Pakatan dan efektivitasnya dalam mengatur negara,” katanya.
Ia menambahkan, inilah saatnya untuk bersatu dan menghadapi kenyataan baru, dengan mengatakan kekalahan tersebut merupakan tantangan bagi setiap anggota dan pimpinan Pakatan untuk membuktikan bahwa mereka mampu bekerja sama sebagai sebuah tim.
“Kita harus menunjukkan kepada masyarakat bahwa pemerintah tetap berkomitmen terhadap amanah yang diberikan oleh rakyat,” kata Azmin seraya menambahkan bahwa pemerintah akan melipatgandakan komitmen dan upayanya untuk mendapatkan kembali kepercayaan masyarakat.
Ia juga mengakui bahwa tidak semua hal yang Pakatan anggap terbaik bagi rakyat itu benar.
“Kita harus menyadari bahwa apa yang kita anggap terbaik untuk rakyat belum tentu benar. Oleh karena itu, kita harus memperhatikan keadaan masyarakat dan mendengarkan keprihatinan mereka dengan penuh perhatian dan serius,” katanya.
Johor Mentri Besar Datuk Dr Sahruddin Jamal juga menyuarakan sentimen yang sama dengan Azmin, dengan mengatakan kekalahan tersebut tidak boleh digunakan sebagai senjata untuk saling menuding.
Sahruddin, yang menjabat sebagai direktur pemilihan sela Tanjung Piai di Pakatan, mengatakan bahwa pemerintah negara bagian dan federal telah melakukan yang terbaik selama masa kampanye, dan sekaranglah waktunya untuk memperbaiki kelemahan yang ada.
“Saya kira tidak ada (orang yang menyalahkan saya) karena ini adalah upaya kolektif antara pemerintah negara bagian dan federal.
“Kami sudah melakukan yang terbaik untuk Tanjung Piai, tapi masyarakat sudah angkat bicara dan kami harus menerimanya,” ujarnya usai pembukaan Asosiasi Pengusaha Muslim India Johor di Johor Baru kemarin.
Dr Sahruddin mengatakan pemerintah negara bagian dan federal juga harus mempertimbangkan apakah mereka masih menginginkan mandat untuk memimpin negara pada pemilihan umum berikutnya.
Ketika ditanya tentang tuduhan bahwa Johor gagal mengatasi masalah biaya hidup, dia mengatakan bahwa masalah tersebut adalah masalah nasional dan Johor telah berupaya semaksimal mungkin.
“Kami mewujudkan 10 janji kami dalam manifesto kami, dan menurut pendapat saya, kami memberikan yang terbaik untuk memastikan bahwa kami memenangkan pemilu sela,” katanya.