7 Agustus 2023
JAKARTA – Dua pemenang Hadiah Nobel akan menjadi berita utama Jakarta Postseminar satu hari pada hari Senin, yang akan membahas isu-isu mendesak seputar keadaan demokrasi di Indonesia dan Asia Tenggara.
Sebagai bagian dari rangkaian acara ke Posmemperingati 40 tahun peringatan Demokrasi Dialog, seminar Dialog Demokrasi akan menampilkan beberapa pemimpin pers dan demokrasi di wilayah tersebut, termasuk Maria Ressa, salah satu pendiri situs berita rappeler, kritis terhadap mantan Presiden Filipina Rodrigo Duterte; Presiden Timor Leste Jose Ramos-Horta; dan Fuadi Pitsuwan, presiden Yayasan Surin Pitsuwan di Thailand.
Dengan mengusung tema “Keberlanjutan Demokrasi di Asia Tenggara”, dialog tersebut akan fokus pada tren demokrasi yang mengkhawatirkan di kawasan, termasuk kudeta militer, pembangunan ekonomi, dan peran kebebasan pers dalam menjaga kawasan yang menjadi rumah bagi ratusan orang. . jutaan orang yang berjuang setiap hari agar suaranya didengar.
“Kita tahu bahwa demokrasi di Asia Tenggara sedang tidak dalam kondisi yang baik. Dengan kudeta militer, hambatan hukum, politik dinasti dan penyebaran misinformasi dan berita bohong dalam rangka pemilu,” kata M. Taufiqurrahman, Pos‘ pemimpin redaksi.
“Dan Indonesia sendiri akan mengadakan pemilu tahun depan. Jadi hal itu harus terjadi secara alami pada kita Pos untuk membahas masalah ini, untuk mempertimbangkan situasi dan menentukan jalan ke depan.”
Seiring dengan menurunnya demokratisasi secara global, kudeta militer, pemungutan suara palsu, dan penindasan terhadap kebebasan pers dan kebebasan sipil di beberapa negara Asia Tenggara telah menimbulkan kekhawatiran mengenai prospek demokrasi di kawasan ini, yang tampaknya sedang menuju ke arah otokrasi.
Di Thailand, harapan demokrasi rakyat pupus ketika Pita Limjaroenrat, pemimpin Partai Move Forward, pemenang pemilihan umum bulan Mei, gagal menjadi perdana menteri negara itu setelah dihadang oleh kasus hukum yang membatalkan kemenangannya. -mendukung Prayut Chan-o-cha, secara ilegal.
Sementara itu, orang kuat di Kamboja, Hun Sen, secara resmi mengumumkan pekan lalu bahwa putranya Hun Manet akan mengambil alih jabatan perdana menteri dalam waktu beberapa minggu, beberapa hari setelah ia secara sepihak meraih kemenangan besar di Kamboja. pemilihan umumsebuah hasil yang hampir dipastikan melalui represi dan intimidasi.
Di Myanmar, rezim militer memperpanjang keadaan darurat nasional untuk keempat kalinya pada hari Selasa, sebuah pernyataan yang digunakan sebagai alasan untuk menunda proses demokrasi, dengan mengatakan bahwa hal itu akan “memulihkan perdamaian abadi di seluruh negeri”. Keadaan darurat telah secara efektif menunda pemilu yang dijanjikan junta setelah kudeta setidaknya enam bulan ke depan.
Fuadi Pitsuwan dari Partai Move Forward tentu bisa memberi tahu kami tentang situasi politik terkini di Bangkok dan berbagi dengan kami apa yang benar dan salah pasca pemilu, kata Taufiq.
Ia juga mengatakan Ressa adalah orang yang tepat untuk berbicara tentang bagaimana media dapat memainkan peran penting dalam melindungi budaya demokrasi dan menemukan cara untuk melawan misinformasi dalam politik.
Ressa, seorang jurnalis veteran, diadili dan dipenjara setelah membuat laporan investigasi dan kritik blak-blakan terhadap Duterte. Pada tahun 2021, ia memenangkan Hadiah Nobel Perdamaian bersama jurnalis Rusia Dmitri Muratov.
Presiden Ramos-Horta, seorang aktivis politik dan pejuang kemerdekaan, memimpin gerakan pro-kemerdekaan di wilayah yang saat itu bernama Timor Timur dari Indonesia. Ia adalah salah satu penerima Hadiah Nobel Perdamaian tahun 1996, bersama dengan Uskup Katolik Dili Carlos Filipe Ximenes Belo.
Yose Rizal Damuri, direktur eksekutif Pusat Studi Strategis dan Internasional (CSIS) yang berbasis di Jakarta, mengatakan tren kemunduran demokrasi saat ini, baik di kawasan atau di luar kawasan, harus diantisipasi dan ditanggapi dengan baik.
“Forum ini dapat berfungsi sebagai platform untuk menemukan cara terbaik dalam menanggapi perkembangan terkini di kawasan, untuk mencari model demokrasi yang sesuai di kawasan, yang akan membantu pembangunan kawasan secara keseluruhan, baik untuk upaya perdamaian. , masalah kesejahteraan atau masalah lain yang lain,” kata Yose.
“Demokrasi bukanlah sesuatu yang statis.
Itu pos’S acara ulang tahun akan berlangsung dari 6 hingga 19 Agustus. Selain itu juga akan diadakan “Potret Suatu Bangsa: Perjalanan Perubahan dan Ketahanan Indonesia,” sebuah pameran foto yang menampilkan foto-foto hasil kurasi yang dipublikasikan di surat kabar selama 40 tahun terakhir, menyajikannya dalam narasi yang akan membantu pengunjung memahami sejarah negara tersebut.
Diskusi buku juga akan diadakan pada tanggal 8 Agustus, yang dihadiri oleh Jusuf Wanandi, rekan senior dan salah satu pendiri CSIS dan penulis kompilasi esai. Bukti perubahanakan membawa penonton pada eksplorasi yang menggugah pemikiran tentang evolusi sosio-politik bangsa, menyoroti transformasi masyarakat yang telah membentuk Indonesia modern.