28 Juni 2023
SEOUL – Para pemimpin partai yang berkuasa di Korea Selatan dan pejabat pemerintah pada hari Selasa sepakat untuk memperpanjang skema dukungan tagihan energi karena badan cuaca memperkirakan musim panas akan lebih hangat dari rata-rata di sebagian besar wilayah negara tersebut.
Langkah-langkah tersebut diumumkan hari ini pada pertemuan para pemimpin Partai Kekuatan Rakyat dan pejabat dari Kementerian Energi dan Pendidikan yang berfokus pada sekolah dan rumah tangga rentan, dengan kemungkinan dukungan lebih lanjut akan diberikan.
Sekolah-sekolah di seluruh negeri masing-masing akan mendapat tambahan 24 juta won ($18,466) di luar alokasi awal sebesar 52 juta won, kata partai berkuasa dan pemerintah. Peningkatan bantuan tersebut dimaksudkan untuk menutupi tagihan listrik per sekolah tahun ini, yang diperkirakan sekitar 68 juta won. Kantor pendidikan di tingkat kota dan kota juga akan menerima dukungan negara untuk pemeliharaan dan perbaikan unit pendingin udara di sekolah.
Selain sekolah, fasilitas kesejahteraan lansia, anak, dan penyandang disabilitas juga akan diberikan subsidi keringanan tagihan listrik pada bulan Juli dan Agustus.
Rumah tangga berpendapatan rendah yang menerima tunjangan kesejahteraan akan mengabaikan kenaikan tagihan listrik yang diterapkan bulan lalu untuk mengimbangi kekurangan Korea Electric Power Corp yang dikelola pemerintah. Kelayakan untuk mendapatkan voucher tagihan energi ini akan diperluas ke sekitar 1.135.000 rumah tangga dari sebelumnya 837.000 rumah tangga.
Ketua Partai Kekuatan Rakyat, Rep. Kim Gi-hyeon, mengatakan keputusan untuk menaikkan biaya listrik, yang dicapai bulan lalu, tidak bisa dihindari karena perusahaan listrik milik publik Kepco mengakumulasi kerugian sekitar 40 miliar won dibandingkan tahun lalu, dan kenaikan harga energi di seluruh dunia.
“Partai Kekuatan Rakyat bertekad untuk memastikan bahwa tidak ada rumah tangga rentan atau fasilitas penting seperti sekolah yang terkena dampak biaya yang lebih tinggi,” katanya.
Pemimpin partai yang berkuasa tersebut menghubungkan rekor kerugian yang meningkat di Kepco dengan pemerintahan Moon Jae-in sebelumnya yang mengabaikan energi nuklir, membatalkan rencana membangun pembangkit listrik tenaga nuklir baru, dan gagal memperpanjang umur pembangkit listrik yang sudah ada.
Anggota parlemen Park Dae-chul, ketua komite kebijakan Partai Kekuatan Rakyat, mengatakan menjaga anak-anak dan staf di sekolah tetap sejuk adalah prioritas karena musim panas diperkirakan akan lebih panas dan lebih basah dari biasanya.
“Anak-anak kita adalah masa depan kita, dan kita tidak bisa membiarkan mereka terjebak di ruang kelas yang panas karena sekolah tidak mampu memenuhi tagihan energi,” katanya. “Kekhawatiran mengenai tagihan energi seharusnya tidak menghalangi sekolah untuk menjaga ruang kelas tetap sejuk.”