EDITORIAL: Pemerintahan baru memikul tanggung jawab yang besar

Parti Pribumi Bersatu Presiden Malaysia Muhyiddin Yassin dilantik menjadi Perdana Menteri Malaysia ke-8 pada Minggu pagi di istana. Hal ini mematahkan berbagai spekulasi mengenai ‘perubahan lebih lanjut’.
Artinya, sejak mantan Perdana Menteri Dr Mahathir Mohamad mengundurkan diri pada Senin lalu, tarik-menarik selama enam hari mengenai siapa yang harus mengambil alih pemerintahan telah berakhir. Raja menunjuk Muhyiddin sebagai Perdana Menteri berdasarkan Pasal 40 (2)(a) dan Pasal 43(2)(a) Konstitusi Federal.
Raja yakin ini adalah keputusan terbaik dan berharap penunjukan tersebut akan mengakhiri krisis politik. Negara memerlukan pemerintahan yang dapat memastikan bahwa masyarakat dan negara berada dalam keadaan harmonis.
Kehidupan kini seharusnya sudah kembali normal dan perhatian masyarakat tidak lagi teralihkan oleh berbagai pendirian.
Koalisi politik yang kini menjadi oposisi harus tetap tenang dan menyampaikan perselisihannya sesuai hukum.
Pemerintahan baru menghadapi beberapa tantangan dalam mengambil alih kekuasaan saat ini ketika perekonomian global sedang melambat dan wabah Covid-19 mempengaruhi seluruh dunia.
Pemerintahan baru dibentuk oleh berbagai partai politik dengan tujuan berbeda-beda. Banyak dari mereka tidak memiliki pengalaman menjadi koalisi yang berkuasa. Meski demikian, banyak pula mantan menteri berpengalaman yang tergabung dalam koalisi. Muhyiddin, sebagai Perdana Menteri baru, harus membuat rencana baru untuk memimpin pemerintahan.
Pemerintahan gabungan memerlukan waktu untuk menyelaraskan diri dan hal ini akan menjadi tantangan internal bagi koalisi. Dari sisi eksternal, negara perlu memimpin mengatasi permasalahan perekonomian agar Malaysia dapat keluar dari dilema wabah Covid-19 dan suramnya perekonomian. Ini akan menjadi ujian pertama bagi pemerintahan pimpinan Muhyiddin.
Sebagai pemimpin politik veteran selama 49 tahun, Muhyiddin berpengalaman di bidang politik. Beliau pernah menjabat sebagai Sekretaris Parlemen Kementerian Luar Negeri 39 tahun yang lalu, Menteri Besar Johor selama sembilan tahun, Menteri Pemuda dan Olahraga, Menteri Perdagangan Dalam Negeri dan Konsumen, Menteri Pertanian dan Pertanian, Wakil Perdana Menteri sekaligus Menteri Pendidikan dan menteri dalam negeri. Di antara para pemimpin dalam koalisi baru, ia menduduki peringkat teratas dalam hal eksposur dan senioritasnya dalam posisi pemerintahan.
Muhyiddin akrab dengan administrasi pemerintahan federal dan negara bagian. Pengalamannya yang luas akan membantunya membentuk kabinet yang efektif untuk memimpin negara.
Permasalahan terbesar saat ini masih perlambatan perekonomian. Masyarakat berharap krisis politik ini dapat segera berakhir sehingga negara ini dapat bergerak maju. Sudah saatnya menarik investor asing yang selama ini menunggu untuk memasuki pasar Malaysia secepatnya.

game slot pragmatic maxwin

By gacor88