14 Juni 2023
BANGKOK – Ekspor permata dan perhiasan Thailand turun 28,85% pada bulan April karena perlambatan ekonomi global, Institut Permata dan Perhiasan Thailand (GIT) mengatakan pada hari Senin.
Sumed Prasongpongchai, wakil direktur GIT, mengatakan krisis keuangan di AS dan Eropa telah sangat mempengaruhi permintaan permata dan perhiasan.
Ekspor permata dan perhiasan Thailand pada bulan April senilai US$450,81 juta (15,63 miliar baht), turun 28,85% year-on-year, jelasnya. Namun, dia mengatakan total ekspor, termasuk emas, bernilai $1,26 miliar (43,69 miliar baht). , 16,29% secara tahunan.
Dia mengatakan ekspor permata dan perhiasan antara bulan Januari dan April tahun ini bernilai $2,66 miliar (92,25 miliar baht), naik 5,35% YoY. Nilai ekspor, termasuk emas, bernilai $5,39 miliar (186,94 miliar baht) dalam empat bulan pertama, turun 18,01% dibandingkan tahun lalu, tambahnya.
Sumed menjelaskan bahwa banyak pasar ekspor permata dan perhiasan utama Thailand mengalami penurunan permintaan, termasuk Amerika Serikat (10,58%), Jerman (20,53%), Inggris (20,45%), Belgia (16,00%), India (69,94%). ). ) dan Jepang (3,93%).
Namun, ia menyebutkan ekspor ke tiga negara – Italia (61,47%), Hong Kong (169,19%) dan Uni Emirat Arab (43,62%) – meningkat.
Ekspor produk-produk utama mengalami penurunan, seperti perhiasan perak (21,13%), berlian kasar (19,74%), berlian poles (35,56%), perhiasan buatan (14,77%) dan potongan logam mulia (33,55%).
Namun, menurutnya ekspor beberapa produk mengalami peningkatan, seperti perhiasan emas (48,50%), perhiasan platina (24,37%), perhiasan kasar (28,26%), perhiasan keras poles (89,92%) dan perhiasan lunak poles (124,46%).
Ia memperkirakan ekspor permata dan perhiasan akan dipengaruhi oleh berbagai faktor, seperti krisis keuangan di AS dan Eropa, dan perlambatan pemulihan ekonomi Tiongkok. Ia juga memperkirakan perekonomian dunia akan pulih perlahan pada paruh kedua tahun ini.
Oleh karena itu, pengusaha harus melakukan diversifikasi ekspor dan mengurangi ketergantungan ekspor ke pasar besar, ujarnya seraya menambahkan bahwa mereka harus menembus pasar Timur Tengah.
Ia berpesan kepada para pengusaha untuk tetap mempertahankan pemasaran online karena e-commerce masih memiliki potensi pertumbuhan.
Pengusaha harus menjalankan bisnis ramah lingkungan, menerapkan strategi untuk memenuhi permintaan konsumen dengan cepat, dan meluncurkan produk baru lebih cepat dibandingkan pesaingnya, tambahnya.