Ekspor permata dan perhiasan Thailand naik 31 persen

15 Agustus 2023

BANGKOKEkspor permata dan perhiasan, tidak termasuk emas, berjumlah US$737,41 juta pada bulan Juni, naik 31,19% dan menunjukkan pemulihan yang kuat selama dua bulan berturut-turut.

Tren positif ini berlanjut selama enam bulan, dengan total peningkatan sebesar 9,01%. Namun, kondisi perekonomian global, termasuk inflasi dan ketidakpastian, terus memberikan tantangan, meskipun sektor jasa dan pariwisata mendapat dukungan.

Sumed Prasongpongchai, direktur Institut Permata dan Perhiasan Thailand, mengaku senang dengan peningkatan ekspor, dan menambahkan bahwa jika emas dimasukkan, nilainya akan mencapai U$929,15 juta. Untuk paruh pertama tahun 2023 (Januari – Juni), ekspor permata dan perhiasan (tidak termasuk emas) berjumlah U$4,20 miliar, tambahnya.

Dalam hal pasar ekspor utama, terjadi pasang surut. Peningkatan signifikan terlihat di Hong Kong (meningkat sebesar 184,47%), Jepang (meningkat sebesar 6,05%), Italia (meningkat sebesar 47,27%), Uni Emirat Arab (meningkat sebesar 22,50%) dan Singapura (meningkat sebesar 73,94%). Negara-negara lain juga menunjukkan tren penurunan, seperti Amerika Serikat yang turun 8,99%, Jerman turun 17,52%, Inggris turun 16,17%, dan Swiss turun 2,78%. India mengalami penurunan terbesar yaitu 64,86%.

Pemulihan perekonomian dunia pada paruh kedua tahun ini masih relatif lambat akibat masih berlanjutnya inflasi dan ketidakstabilan perekonomian. Negara-negara besar yang tergabung dalam kelompok G7, termasuk Amerika Serikat, Inggris, dan Jerman, menghadapi tantangan yang lebih besar dibandingkan negara-negara lain. Hal ini disebabkan oleh masalah kelembagaan keuangan, tekanan inflasi dan peningkatan biaya keuangan akibat suku bunga dan kebijakan pengendalian yang lebih ketat, yang mempengaruhi produksi, investasi dan konsumsi.

Pemulihan di Tiongkok dan Jepang terjadi secara bertahap dan terbatas, dengan dampak yang relatif lebih kecil terhadap perekonomian global. Namun faktor positif lainnya didorong oleh sektor jasa dan kebangkitan pariwisata tahun ini.

Mengingat pasar konsumen global secara keseluruhan, meskipun terdapat masalah ekonomi dan tingkat inflasi yang lebih lambat, menjaga hubungan dengan pelanggan yang sudah ada, membina kemitraan dan meluncurkan produk baru sangatlah penting bagi pengusaha Thailand. Menyelaraskan strategi penjualan dengan tren pasar, musim, dan perilaku konsumen, serta menjaga informasi terkini, sangatlah penting. Selain itu, investasi dalam peningkatan keterampilan dan pelatihan ulang karyawan, terutama dalam inovasi teknologi, memastikan kemampuan beradaptasi dan kemajuan bagi setiap organisasi, yang pada akhirnya memberdayakan sektor bisnis, menurut Sumed.

Pengeluaran Hongkong

By gacor88