6 Oktober 2022
JAKARTA – Dengan konsep recherché yang merupakan bar santai, Eleven Jakarta telah menjadi tempat peristirahatan yang tenang bagi para eksekutif pekerja keras dan orang-orang di ibu kota.
Bar speakeasy sulit ditemukan – secara harfiah.
Di era Larangan Amerika Serikat pada awal abad ke-20, penjualan minuman beralkohol adalah tindakan ilegal, yang menyebabkan maraknya bar ilegal dan tempat serupa yang menyajikan alkohol secara diam-diam. Saloon ini kemudian dikenal sebagai “bar speakeasy” karena para bartender akan meminta pelanggannya untuk berbisik – atau “berbicara dengan santai” – setiap kali mereka berada di dalam bar, agar tidak menarik perhatian pihak berwenang.
Tempat-tempat seperti itu biasanya berlokasi di area tersembunyi, seperti di basement sebuah hotel. Hanya pelanggan tetap yang telah mendapat persetujuan sebelumnya yang diizinkan memasuki bar speakeasy.
Satu abad telah berlalu, meskipun bar dan saloon bergaya retro yang menganut konsep bar speakeasy masih tetap ada – termasuk Eleven Jakarta milik Jakarta (dengan gaya “No. 11”). Terletak di lantai dasar Menara Sopo Del di kompleks Mega Kuningan, Eleven Jakarta, setidaknya dari luar, tampak hanya sebagai poster di dinding dengan telepon rumah di dekatnya.
Namun, begitu pelindungnya mengetuk dan memasukkan kata sandinya, yang ada di dalamnya adalah dunia lain.
Ruangan misterius
Eleven Jakarta resmi dibuka untuk pelanggannya pada awal tahun 2019. Dikembangkan oleh Kowara Eatery Group, bar speakeasy ini sengaja ditempatkan di kompleks Mega Kuningan untuk menarik pelanggan yang tertarik pada retret pribadi: para pekerja kantoran dan eksekutif perkotaan.
“Kami ingin menciptakan sesuatu yang berbeda dari yang lainnya,” jelas Puji, supervisor bar tersebut. “Jarang sekali Anda menemukan sesuatu seperti (bar speakeasy) di gedung perkantoran.”
Unsur “menonjol” itulah yang menjadi alasan para pemain kunci di balik Eleven Jakarta memutuskan untuk menjadikan bar ini sebagai bar kasual dan bukan bar biasa bergaya Barat, kata Puji kemudian. Secara kebetulan, jika dilihat dari ruangnya yang relatif sempit, tampaknya bar speakeasy adalah pilihan terbaik. Area yang mereka sediakan tidak memiliki domain luar maupun lantai dua.
Puji melanjutkan, “Ruangnya cukup kecil, jadi ketika seseorang masuk, kami ingin membuat mereka terkesan ‘wow’.”
Interior bar didesain seolah-olah pengunjung berada di dalam lokomotif Jepang kuno. Sementara itu, lagu-lagu Jepang era 60-an biasanya menjadi pilihan bar terbaik untuk musik latar. Namun membangun interior seperti ruangan yang misterius hanyalah setengah dari tugas mereka – mereka harus menciptakan jenis gaya kuliner yang ingin mereka sajikan dalam makanan dan minuman mereka.
Pada akhirnya, Eleven Jakarta memilih masakan Jepang yang otentik dan semi-lezat.
“Orang-orang mungkin sudah terbiasa dengan suasana non-Jepang,” kata Puji.
“Selain itu, ekspatriat Jepang biasanya kesulitan mendapatkan minuman asli dari negaranya sendiri. Bar lain mungkin menyediakan soju (minuman keras Korea Selatan), tetapi belum tentu sake (minuman keras Jepang). Kebetulan juga banyak orang Indonesia yang menyukai bisnis.”
Eleven Jakarta adalah bar speakeasy dan bar speakeasy biasanya memerlukan kata sandi. Puji menjelaskan, biasanya pihak bar akan mengganti passwordnya setiap dua minggu sekali.
“Kalau ada patron yang bertanya, kami akan kasih tahu (passwordnya). Update password juga akan kami umumkan di Instagram kami,” kata Puji.
Biarkan itu diucapkan
Sebagai bar speakeasy, Eleven Jakarta memahami betul bahwa apa yang dicari pelanggannya mungkin tidak sama dengan apa yang mereka cari di bar mainstream.
Pelanggan, misalnya, lebih suka menjaga jarak interaksi apa pun. Terkadang pelanggan meminta minuman yang tidak ada dalam menu.
Jadi, selain menu minuman khas bar, Eleven Jakarta juga menyajikan custom cocktail.
“Terkadang orang bosan dengan hal-hal klasik. Seperti: ‘Margarita lagi? Tidak, aku ingin yang lain!’” kata Puji.
“Pelindung akan memberi tahu bartender jenis bahan dasar dan rasa apa yang mereka inginkan (dalam koktail mereka) dan bartender kami akan mencoba membuatnya. Apa yang mereka inginkan, kami setujui.”
Sedangkan untuk cocktail khasnya, Eleven Jakarta merekrut ahli cocktail asal Singapura Ethan Leslie Leong untuk membuat menu dan resepnya. Bagi pelanggan yang baru pertama kali mengunjungi Eleven Jakarta, Puji akan merekomendasikan sepiring tiram Jepang segar dengan saus ponzu, salmon wafu carpaccio, Ultimate Eleven Steak don dengan foie gras, dan segelas Hazy Hits: koktail khas bar yang terdiri dari wiski bourbon , Angostura pahit dan ceri.
Selain para pekerja kantoran, berbagai tokoh masyarakat pun sesekali muncul mengungsi di Eleven Jakarta, meski identitasnya dirahasiakan. Pada tanggal-tanggal tertentu, live music akan menghibur para pengunjung sambil menikmati waktu senggang – beberapa artis terkenal yang tampil di Eleven Jakarta adalah Dikta dan The Greytown Brothers.
Aden, salah satu bartender, mencatat bagaimana pelanggan bar umumnya senang mengunjungi Eleven Jakarta untuk melepas penat.
“Tempatnya asyik untuk nongkrong,” kata Aden, “dan juga tidak terlalu ramai. Ini adalah tempat – dan suasana – yang sempurna untuk mereka nikmati (diri mereka sendiri).”