Emas belum kehilangan kilaunya di Malaysia

17 Maret 2022

KUALA LUMPUR – Masyarakat Malaysia mulai membeli emas, namun hal ini bukan karena mereka mempersenjatai diri menghadapi masa depan yang tidak pasti yang dipicu oleh kekhawatiran terhadap pandemi Covid-19 atau invasi Rusia ke Ukraina.

Tidak, hal ini diyakini berkaitan dengan perayaan yang akan datang, termasuk Hari Raya, serta jaring pengaman fiskal.

Nijeesh P., Kepala Cabang Malabar Gold & Diamonds, mengatakan selalu terjadi lonjakan pembelian saat ada perayaan karena masyarakat suka membeli perhiasan emas sebagai hadiah atau untuk acara-acara khusus.

“Selama masa-masa yang tidak menentu, hal ini dianggap sebagai pembelian untuk masa depan.

“Harga emas hari ini RM260 per gram, kemarin RM264, jadi kalau harganya turun masyarakat cenderung beli lebih banyak.

“Dianggap aset karena bisa cepat dilikuidasi jika kekurangan uang tunai.

“Kami juga punya kebijakan cashback dan penukaran, sehingga banyak orang yang suka berdagang emas,” ujarnya dalam wawancara di sini kemarin.

Penjual perhiasan Datuk Abdul Rasull Abdul Razak mengatakan harga emas menjadi agak stabil meski naik menjadi RM280 per gram beberapa hari lalu.

Oleh karena itu, dia mengatakan harga tidak mungkin turun lebih jauh.

“Hal yang baik ketika harga naik adalah orang-orang menjual dan sekarang mereka kembali membeli. Jadi tentu saja, ada yang mendapat untung.

“Ini merupakan pertanda sehat bagi industri karena emas adalah investasi yang lebih baik. Emas selalu di atas dan itu lebih baik daripada berinvestasi dalam mata uang,” klaimnya.

Abdul Rasull mengatakan perang di Ukraina memang berdampak pada industri, namun masyarakat selalu bisa menghasilkan uang dari emas.

Seorang perwakilan penjualan Varusai Jewellers, yang hanya ingin dikenal sebagai Basith, mengatakan kelas menengah lebih suka membeli perhiasan emas sedangkan masyarakat kaya akan memilih emas batangan.

“Masyarakat tetap membeli berdasarkan harga, tapi kelebihan emas dibeli agar bisa langsung digadaikan.

“Perang di Ukraina dan ketegangan antara Rusia dan Amerika Serikat memang mempengaruhi harga emas dan pasar saham,” tambahnya.

T. Heman, manajer eksekutif Diamond Jewels, mengatakan selalu ada kecenderungan masyarakat membeli emas berlebih, namun saat ini jumlahnya telah berkurang dari 50g menjadi 35g karena pandemi.

“Kalau kita lihat tren penjualannya, bukan seperti dulu dalam hal membeli, tapi ini saat yang tepat untuk menjual.

“Kalau yang memutuskan menjual biasanya karena butuh uang,” imbuhnya.

Amir Pupathi, Pengelola RKN Jewels, mengatakan emas merupakan aset yang bisa ditukarkan siapa pun di mana pun, termasuk negara lain.

“Di Malaysia, kelas menengah tidak akan membeli jika harganya terlalu tinggi; mereka akan memilih untuk menunggu waktu yang tepat untuk membeli.

“Tetapi orang kaya akan selalu membeli dan cenderung membeli emas murni atau emas batangan.

“Saya tidak bisa melihat tren orang membeli karena perang di Ukraina karena Malaysia tidak terkena dampak langsung. Kami punya alasan dan budaya tersendiri yang menentukan kecenderungan pembelian kami,” ujarnya.

agen sbobet

By gacor88