21 September 2022
MANILA – Filipina bisa menjadi negara yang “cukup makmur” pada tahun 2040, kata Presiden Ferdinand “Bongbong” Marcos Selasa (Rabu waktu Manila) dalam pernyataannya selama 20 menit sebelum sesi ke-77 Majelis Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB).
Marcos mengatakan Filipina masih berada dalam jalur untuk mencapai status negara berpendapatan menengah atas pada tahun depan meskipun ada tantangan yang dihadapi selama pandemi dan krisis global saat ini.
“Dengan investasi yang stabil di bidang (keamanan) pangan, kesehatan masyarakat, pendidikan, dan layanan sosial lainnya, kami berharap menjadi negara yang cukup makmur pada tahun 2040,” katanya. “Saya yakin kami akan mencapai visi ini.”
Ia juga memaparkan bagaimana Filipina telah mencapai kemajuan signifikan dalam perjalanan panjang tiga dekade menuju pembangunan berkelanjutan.
Namun, presiden mengakui bahwa Filipina memerlukan bantuan untuk mencapai tujuan ini, melalui “lingkungan global” yang memungkinkan setiap negara untuk berkembang.
“Tidak ada bangsa yang berdiri sendiri. Untuk mencapai ambisi nasional kita memerlukan lingkungan global yang menciptakan kondisi yang memungkinkan semua negara, termasuk negara kita, untuk berkembang dalam damai,” kata Marcos. “Kami membutuhkan PBB untuk terus bekerja. Dan kami, Filipina, bertekad untuk menjadi bagian dari solusi tersebut.”
Menurut Bank Dunia, Filipina tetap menjadi negara dengan perekonomian berpendapatan menengah ke bawah pada tahun fiskal ini.
Marcos mengatakan Filipina telah melakukan upaya untuk membangun hubungan yang lebih baik dengan negara-negara lain, dan mengatakan multilateralisme dan kerja sama internasional “memang membawa perbedaan.”
“Filipina tidak segan-segan menyumbang ke fasilitas COVAX yang membantu menyediakan vaksin di banyak negara berkembang. Multilateralisme dan kerja sama internasional memang membawa perbedaan,” katanya.
“Petugas kesehatan Filipina telah berada di garis depan di banyak negara dalam memerangi penyebaran virus ini, mempertaruhkan dan sering kali mengorbankan nyawa mereka sendiri untuk menyelamatkan nyawa orang lain,” tambahnya.
Ia juga percaya bahwa solusi terhadap berbagai tantangan ada dalam jangkauannya.
“Kami selalu menjadi bangsa yang optimis dan berani. Terlepas dari besarnya tantangan yang ada, kami yakin bahwa solusinya ada dalam genggaman kita bersama,” tambahnya.
Marcos merupakan pemimpin Asia Tenggara pertama yang naik podium dan menyampaikan pernyataannya pada debat umum. Ia menjadi pembicara kedua pada sesi sore Majelis Umum.
Ini merupakan keterlibatannya yang pertama di PBB setelah ia diambil sumpahnya sebagai kepala eksekutif Filipina.
Majelis Umum PBB hanyalah salah satu dari keterlibatannya dalam kunjungan kerjanya selama enam hari ke Amerika Serikat.
Pada hari-hari berikutnya, ia diperkirakan akan bertemu dengan beberapa pemimpin dunia dan pengusaha Amerika.