19 Juni 2023
MANILA – Filipina, Amerika Serikat, dan Jepang pada akhir pekan sepakat untuk meningkatkan aktivitas maritim gabungan di Laut Filipina Barat (WPS) di tengah “upaya sepihak untuk mengubah status quo melalui kekerasan atau paksaan”.
Penasihat Keamanan Nasional Eduardo Año dan rekan-rekannya, Jake Sullivan dari Amerika Serikat dan Takeo Akiba dari Jepang, membuat pengumuman tersebut pada hari Jumat di Tokyo setelah pertemuan trilateral pertama mereka.
Dalam pernyataan bersama mereka, ketiga pejabat tersebut tidak menyebutkan Tiongkok, namun pernyataan tersebut disampaikan menjelang kedatangan Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken di Beijing pada hari Minggu di tengah semakin dinginnya hubungan antara dua negara dengan ekonomi terbesar di dunia. (Lihat cerita terkait di Dunia, Halaman A7)
Penjaga pantai ketiga negara mengadakan latihan gabungan pertama mereka di Laut Filipina Barat awal bulan ini, dan ketiga pejabat keamanan tersebut “menegaskan kembali pentingnya kegiatan tersebut” selama pertemuan tersebut.
Awal bulan ini, ketiga negara tersebut mengadakan pertemuan tingkat menteri pertahanan segi empat yang pertama dengan Australia di sela-sela Dialog Shangri-La di Singapura.
Mereka juga sepakat untuk meningkatkan kesadaran domain maritim Filipina melalui upaya-upaya termasuk kerangka kerja sama baru “Bantuan Keamanan Resmi” Jepang dan Kemitraan Indo-Pasifik untuk Kesadaran Domain Maritim Quad.
Ketiga sekutu tersebut juga akan memperkuat upaya di bidang bantuan kemanusiaan dan bantuan bencana, menurut pernyataan itu.
Lebih banyak pertukaran trilateral
Selain itu, ketiga pejabat tersebut juga sepakat untuk mengadakan lebih banyak pertukaran trilateral pada bulan-bulan berikutnya untuk lebih memperluas kerja sama dan pertukaran informasi. Washington dan Tokyo bukanlah pihak yang mengklaim wilayah di Laut Cina Selatan, namun mereka telah berulang kali menyatakan keprihatinan mengenai kekuatan Tiongkok di wilayah tersebut, termasuk Laut Filipina Barat dan Taiwan.
Beijing telah menyatakan keprihatinannya atas perjanjian Filipina-AS untuk memperbarui kerja sama keamanan dengan mengizinkan akses AS ke fasilitas militer di wilayah Lembah Cagayan, kurang dari 926 kilometer (500 mil laut) dari Taiwan.
Tiongkok mengatakan pihaknya tidak menutup kemungkinan untuk merebut Taiwan dengan kekerasan dan telah melakukan latihan militer di dekat negara demokrasi yang mempunyai pemerintahan sendiri itu dua kali sejak Agustus sebagai tanggapan atas tindakan para anggota parlemen AS.
Amerika Serikat berkewajiban membantu membela Taiwan berdasarkan Undang-Undang Hubungan Taiwan tahun 1979, yang menggantikan Perjanjian Pertahanan Bersama AS-Taiwan tahun 1955. INQ