24 Agustus 2023
JAKARTA – Calon presiden sekaligus Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo kembali unggul tipis atas rivalnya di bidang pertahanan, Prabowo Subianto, dalam jajak pendapat publik yang menyimulasikan persaingan tiga arah, namun persaingan ketat antara kedua kandidat tersebut tetap bertahan.
Dalam survei yang dirilis oleh Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC) pada hari Rabu, Ganjar dari Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) mengungguli Ketua Umum Partai Gerindra, Prabowo, dalam persaingan tiga arah.
Ketika memilih Ganjar, Prabowo, dan mantan Gubernur Jakarta Anies Baswedan, 35,9 persen responden lebih memilih Ganjar, naik 5,1 poin persentase dari angka bulan Juli lalu. Sementara itu, kesukaan terhadap Prabowo turun sebesar 4,2 poin persentase menjadi 33,6 persen, dan Anies Baswedan tetap berada di peringkat ketiga dengan sedikit penurunan dari kesukaannya sebesar 21,2 persen menjadi 20,4 persen.
Namun, dalam kontestasi dua arah, survei menemukan bahwa Prabowo akan mengalahkan Ganjar dengan selisih 3 poin persentase.
“Dari hasil survei ini dapat disimpulkan bahwa Ganjar dan Prabowo bersaing ketat dan keduanya akan unggul signifikan atas Anies jika pemilu digelar saat survei dilakukan,” kata Direktur Riset SMRC. kata Deni Irwani.
Survei tersebut didasarkan pada wawancara langsung terhadap 4.260 responden usia pemilih secara nasional dari tanggal 31 Juli hingga 11 Agustus dan memiliki margin kesalahan sebesar 1,55 persen dengan tingkat kepercayaan 95 persen.
Ganjar mendapatkan dukungannya pada bulan April setelah ia menyuarakan penolakan PDI-P terhadap partisipasi tim nasional Israel di Piala Dunia U20, sebuah kontroversi yang menyebabkan FIFA mencabut izin Indonesia untuk menyelenggarakan acara tersebut.
Prabowo yang dianggap sebagai jalan tengah antara Ganjar dan Anies kemudian memimpin sebagian besar jajak pendapat.
Ganjar secara umum dipandang sebagai kandidat penerus yang akan menegakkan kebijakan Presiden Joko “Jokowi” Widodo, dan Anies dipandang sebagai antitesis politik presiden tersebut.
Karena tidak satupun dari tiga kandidat yang diperkirakan saat ini memiliki mayoritas dalam jajak pendapat publik, para pengamat memperkirakan pemilihan presiden akan berlangsung dua putaran. Pemungutan suara akan dilaksanakan pada 26 Juni 2024.
Jajak pendapat terbaru SMRC ini sejalan dengan survei yang dirilis Kompas awal pekan ini dan survei Indikator Politik pekan lalu. Keduanya mendapati Ganjar kembali memimpin pada balapan tiga arah. Survei Kompas menunjukkan Ganjar akan kalah dari Prabowo dalam pertarungan satu lawan satu sebesar 5,8 poin persentase, dan Indikator Politik memperkirakan ia akan kalah sebesar 7,4 poin persentase.
Survei Kompas menemukan bahwa sekitar 69,9 persen pendukung Anies akan mendukung Prabowo jika kandidat favorit mereka mundur dari pemilu.
PDI Perjuangan menyambut baik pemulihan elektabilitas Ganjar dan mengaku optimistis ia bisa meraih suara mayoritas pada Pilpres Februari 2024. Hasil seperti itu akan menghalangi pemungutan suara putaran kedua.
“Kami sadar betul kalau head to head (dengan Prabowo), Ganjar masih ada gap 5 sampai 7 persen. Kita bisa mengatasinya. (…) Berbagai upaya akan kita lakukan untuk meningkatkan elektabilitas Ganjar di tempat-tempat yang dukungan terhadap Ganjar masih belum signifikan,” kata Ketua Umum PDI Perjuangan Said Abdullah, Selasa.
Sementara itu, Partai Gerindra memuji Prabowo sebagai sosok pemersatu.
“Prabowo adalah sosok yang bisa diterima oleh calon presiden lainnya di akar rumput. Hal ini sejalan dengan komitmen Prabowo yang selalu mendorong persatuan bangsa,” kata Wakil Ketua Umum Gerindra Habiburokhman, Senin.
“Ke depan kita akan terus mengupayakan politik persatuan dan kebersamaan. Selain kepentingan elektoral, kita akan tetap mengedepankan kepentingan nasional karena bangsa kita hanya akan maju jika kekuatan politik bersatu,” ujarnya.