Gempa bumi di Sulawesi: Puluhan ribu anak termasuk yang selamat

3 Oktober 2018

Puluhan ribu anak berada dalam kondisi “sangat berbahaya” setelah gempa bumi Jumat lalu di Indonesia bagian timur.

Empat hari setelah gempa bumi berkekuatan 7,4 SR dan tsunami berkekuatan 7 m yang melanda Sulawesi Tengah, sulit untuk menjangkau lebih dari 61.000 orang yang mengungsi di wilayah yang terkena bencana.

Setidaknya sudah diketahui 1.234 orang meninggal di ibu kota provinsi Palu dan kabupaten tetangga Donggala, Sigi dan Parigi Moutong, sementara 152 orang terjebak di bawah bangunan dan 99 masih hilang, menurut angka resmi Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) pada Selasa (2 Oktober).

Jumlah korban kemungkinan akan bertambah hingga ribuan ketika tim penyelamat mencapai lebih banyak wilayah, dan ketika jaringan telekomunikasi dan utilitas pulih, kata juru bicara BNPB Dr Sutopo Purwo Nugroho kepada wartawan pada konferensi pers.

Di tengah kekurangan makanan, air minum dan pasokan medis, muncul laporan tentang penjarahan dan pencurian dari toko-toko dan gudang-gudang yang ditinggalkan.

Badan anak-anak PBB, Unicef, mengeluarkan peringatan yang mengatakan lebih dari 1.000 sekolah telah rusak, mempengaruhi hampir satu dari lima siswa di provinsi tersebut.

Unicef ​​​​mencari dana sebesar US$5 juta (S$6,8 juta) untuk menyediakan layanan kesehatan dan pendidikan dan sangat membutuhkan makanan siap saji, air dan bahan sanitasi, barang-barang kesehatan dasar, obat-obatan dan perlengkapan kebersihan wanita.

Upaya-upaya juga harus ditingkatkan untuk mengidentifikasi anak-anak yang terpisah dari keluarga mereka dan memberikan dukungan psikososial dan layanan pendidikan, katanya.

Meski pemerintah pusat mengutus bantuan bencanatidak mungkin menjangkau seluruh korban bencana, The Jakarta Post melaporkan.

Harian tersebut mengutip Alexander Manggabarani, 32, warga desa Tipo di Palu, yang mengatakan bahwa 189 orang yang selamat di desanya harus membangun tempat berlindung sendiri dan mencari makanan dan air sendiri karena bantuan tidak datang.

“Kami telah pergi ke kantor gubernur dan walikota serta Kodam Tadulako, namun belum menerima bantuan,” kata Alexander kepada Jakarta Post.

“Dua hari terakhir kami hanya makan pisang dan mencari mata air; kami membangun tenda sementara.”

“Kami membutuhkan pasokan makanan dan bantuan medis, banyak korban luka-luka.”

Para penyintas juga maju sendiri untuk mengambil jenazah yang terperangkap di bawah tanah, katanya.

Pada Minggu malam, Presiden Joko Widodo memberikan persetujuan untuk menerima bantuan asing guna memfasilitasi tanggap darurat dan bantuan bencana, serta menginstruksikan tim yang dipimpin oleh Kementerian Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan untuk meninjau segala hal terkait penanganan bantuan tersebut.

Pada hari Selasa, ia menginstruksikan Menteri Koordinator Politik, Hukum, dan Keamanan Wiranto untuk mengidentifikasi kebutuhan Indonesia dan kemudian menyampaikannya kepada negara-negara yang bersedia membantu.

Menanggapi meningkatnya permintaan evakuasi dari warga sekitar, Pak Joko berpesan agar mereka tetap tenang sementara pemerintah berupaya memulihkan aktivitas perekonomian di sana.

Tadi malam saya sudah perintahkan Kapolri dan Panglima TNI untuk menjaga SPBU dan pusat perekonomian agar pertokoan bisa dibuka kembali dan perekonomian kembali normal, sehingga rehabilitasi dan rekonstruksi bisa dimulai, katanya kepada wartawan.

Menteri Badan Usaha Milik Negara Rini Soemarno menjamin pasokan bahan bakar untuk layanan darurat akan mencukupi.

“Perusahaan induk migas milik negara, Pertamina, menyalurkan 4.000 liter solar. Bahan bakarnya berasal dari Tarakan, Kalimantan Utara. Pertamina menggunakan pesawat kargo untuk membawa bahan bakar ke Palu,” ujarnya di sela-sela kunjungannya ke Palu, Senin seperti dikutip Antara News.

Ibu Rini juga menambahkan bahwa Pertamina telah memasok 16.000 liter bahan bakar ke tiga SPBU yang tidak hancur akibat gempa bumi dan tsunami susulan dan akan terus mendistribusikannya untuk mengatasi kekurangan bahan bakar.

Indonesia, negara kepulauan terbesar di dunia dengan lebih dari 17.000 pulau, terletak di “Cincin Api” Samudera Pasifik, tempat gempa bumi dan letusan gunung berapi sering terjadi akibat pergerakan lempeng tektonik.

Sebelum pekan lalu, Indonesia terakhir kali dilanda tsunami pada Desember 2004 setelah gempa berkekuatan 9,1 skala Richter di lepas pantai Sumatera yang memakan korban jiwa sekitar 120.000 jiwa.

Sejak gempa Jumat lalu, tercatat sebanyak 254 kali gempa susulan hingga Senin. Pada Selasa pagi, dua gempa bumi – berkekuatan 5,9 dan 6,0 – tercatat terjadi tak lama kemudian di sepanjang pantai selatan Pulau Sumba, Indonesia.

slot demo pragmatic

By gacor88