15 Februari 2022
PHNOM PENH – Tiga kementerian mengimbau masyarakat, khususnya generasi muda, untuk ikut serta mengendalikan penyebaran Covid-19, khususnya Omicron, saat Hari Valentine 14 Februari. Kementerian mengimbau para orang tua dan polisi untuk menyampaikan pesan tersebut dan mengingatkan generasi muda akan tradisi dan nilai-nilai Khmer.
Atau Vandine, juru bicara Kementerian Kesehatan, pada tanggal 13 Februari menyerukan upaya seluruh masyarakat untuk mencegah pertumbuhan kasus positif.
“Apa yang harus kita lakukan untuk menunjukkan apresiasi kita terhadap orang-orang yang kita cintai dalam konteks perjuangan melawan Covid-19? Saudara-saudara – jangan lupa bahwa Omicron aktif beredar di komunitas kita, dan mencegah penyebarannya adalah hal paling penuh kasih yang bisa kita lakukan,” ujarnya.
Dia menambahkan bahwa mereka harus menggunakan hari-hari mereka untuk menunjukkan rasa cinta kepada komunitas mereka dengan secara aktif berupaya mengurangi penularan virus sehingga kita semua dapat terus hidup dalam kondisi normal yang baru di tahun-tahun mendatang.
Menteri Pendidikan, Pemuda dan Olahraga, Hang Chuon Naron, juga memperkenalkan langkah-langkah untuk mencegah kegiatan tidak teratur pada tanggal 14 Februari di sekolah negeri dan swasta, karena kementerian mencatat bahwa sejumlah kecil siswa salah memahami hari itu sebagai ‘kencan antar kekasih.
Dia mengatakan Hari Valentine bukanlah tradisi Kamboja, namun sejumlah kecil anak muda telah melupakan martabat mereka dan menyimpang dari budaya dan tradisi Khmer mereka.
“Seluruh orang tua, guru, dan wali hendaknya mengedukasi siswa tentang arti Hari Valentine yang sebenarnya,” ujarnya.
Ia menambahkan, seluruh lembaga pendidikan harus menegakkan moralitas secara tegas dengan memantau kehadiran siswanya. Selain itu, kementerian menyarankan institusi untuk bekerja sama dengan orang tua, wali, dan masyarakat untuk berbagi informasi tentang perilaku tidak wajar yang dilakukan siswa, guna memperbaiki aktivitas asusila.
Kementerian Kebudayaan menyarankan agar masyarakat Kamboja memanfaatkan Hari Valentine sebagai kesempatan untuk berbagi kasih sayang yang tulus kepada orang-orang di sekitar mereka dan mereka yang membutuhkan.
“Kita juga bisa berbagi kasih sayang kita kepada kelompok masyarakat marjinal, seperti penyandang disabilitas, anak yatim dan dhuafa. Ungkapan kasih kita dapat berbentuk surat persahabatan, hadiah, atau mungkin jamuan makan. Tentu saja, kita harus memperhatikan langkah-langkah pencegahan Covid-19 dan menjaga jarak sosial,” kata pernyataan itu.
Kementerian juga meminta orang tua, wali, dan otoritas terkait di semua tingkatan untuk berpartisipasi dalam pendidikan generasi muda agar perayaan mereka tidak bertentangan dengan tradisi budaya Kamboja.